BPPT akan Perbaiki 3 Buoy Tsunami untuk Dipasang di Sekitar Krakatau

BPPT akan Perbaiki 3 Buoy Tsunami untuk Dipasang di Sekitar Krakatau

Jabbar Ramdhani - detikNews
Sabtu, 29 Des 2018 04:59 WIB
Ilustrasi buoy tsunami yang ditempatkan di laut (Foto: Dok. BPPT)
Jakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan memperbaiki buoy tsunami yang ada di Geostech BPPT. Buoy tsunami tersebut nantinya akan dipasang di kompleks Gunung Anak Krakatau.

"Buoy yang akan diletakkan di perairan Anak Krakatau tersebut diharap dapat menjadi langkah tegas untuk antisipasi dan mitigasi bencana letusan susulan Gunung Anak Krakatau yang berpotensi kembali menimbulkan tsunami Selat Sunda," kata Deputi Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam BPPT, Hammam Riza, lewat keterangan tertulisnya, Jumat (28/12/2018).


Rencana penempatan buoy tsunami di sekitar Gunung Anak KrakatauRencana penempatan buoy tsunami di sekitar Gunung Anak Krakatau (Foto: Dok. BPPT)

Buoy akan dipasang di Selat Sunda untuk bisa mendeteksi tsunami akibat aktivitas Gunung Anak Krakatau. Sehingga masyarakat memiliki waktu evakuasi yang cukup bila muncul tsunami.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Adanya tiga buah buoy di satu kompleks Anak Krakatau tersebut akan dapat memberi peringatan yang lebih akurat sehingga tersedia waktu evakuasi yang cukup bagi penduduk setempat menuju ke shelter terdekat. Dengan inipun diharap dapat meminimalkan dampak dari datangnya potensi tsunami," ujar Hammam.


Dia mengatakan BPPT juga siap jika diminta memasang perangkat kabel bawah laut yang ditambahkan sensor tsunami. "Sudah ada kabelnya di BPPT. Tinggal pasang dan perlu biaya sekitar Rp 5 miliar untuk deploy menggunakan Baruna Jaya dan peralatan elektronik serta link satelit," tutur dia.

Mengenai perbaikan 3 unit buoy, Hammam mengatakan dibutuhkan dana khusus sebesar Rp 15 miliar. Anggaran tersebut sudah termasuk untuk pengoperasian selama setahun. BPPT akan meminta adanya alokasi anggaran khusus dari Kementerian Keuangan dan Bappenas.

Rencana penempatan buoy dan kabel bawah laut untuk mendeteksi tsunami di IndonesiaRencana penempatan buoy dan kabel bawah laut untuk mendeteksi tsunami di Indonesia (Foto: Dok. BPPT)


"Untuk dukungan pendanaan kami harap kesediaan bapak Presiden dan atau Kementerian dan Bappenas untuk menyetujui adanya pemberian tambahan dana tersebut. BPPT siap membangun sistem deteksi dini tsunami buoy maupun nantinya sistem kabel bawah laut atau CBT secara nasional dengan mengedepankan peningkatan TKDN dan sinergi industri nasional," tuturnya.

Dia mengatakan perbaikan 3 unit buoy itu memerlukan waktu paling lama sebulan. Namun bila dana langsung cair, perbaikan bisa dipercepat menjadi dua minggu. Setelah itu buoy dapat langsung dipasang. Rencananya buoy tersebut akan dipasang di tiga titik yang mengelilingi Gunung Anak Krakatau.



Simak juga video 'Anak Krakatau Erupsi, Menhub: Jalur Penerbangan & Penyeberangan Aman':

[Gambas:Video 20detik]

(jbr/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads