Data Pribadi 1.000 Pembelot Korut di Korsel Dicuri Peretas Misterius

Data Pribadi 1.000 Pembelot Korut di Korsel Dicuri Peretas Misterius

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 28 Des 2018 18:31 WIB
Ilustrasi (Reuters/Kacper Pempel)
Seoul - Informasi pribadi milik nyaris 1.000 pembelot Korea Utara (Korut) yang membelot ke Korea Selatan (Korsel) bocor akibat aksi seorang peretas misterius. Peretas misterius itu berhasil mendapatkan akses pada database badan permukiman kembali untuk para pembelot Korut bernama Hana Centre.

Dituturkan Kementerian Unifikasi Korsel dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Jumat (28/12/2018), kebocoran ini ditemukan pekan lalu oleh otoritas setempat.

Terungkap bahwa nama, tanggal lahir dan alamat dari 997 pembelot Korut telah dicuri melalui sebuah komputer milik Hana Centre di kota Gumi. Komputer itu diketahui terinfeksi software jahat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Malware itu ditanam melalui email yang dikirim oleh sebuah alamat internal," sebut seorang pejabat Kementerian Unifikasi Korsel yang enggan disebut namanya. Disebutkan bahwa pengirim email berisi malware itu juga beralamat di domain Hana Centre sendiri.


Hana Centre merupakan salah satu di antara 25 institusi yang dikelola Kementerian Unifikasi Korsel untuk membantu sekitar 32 ribu pembelot Korut untuk memulai kehidupan baru di Korsel. Institusi itu membantu menyediakan pekerjaan, sokongan medis hingga hukum untuk para pembelot Korut di Korsel.

Para pembelot yang mempertaruhkan kehidupan mereka demi menyelamatkan diri dari kemiskinan dan penindasan politik, dianggap sebagai aib oleh Korut. Media nasional Korut kerap mengecam para pembelot sebagai 'manusia sampah' dan menuding mata-mata Korut menculik beberapa di antara mereka.

Pejabat Kementerian Unifikasi Korsel itu menolak untuk berspekulasi saat ditanya apakah ada keyakinan bahwa Korut berada di balik peretasan ini, juga apa yang mungkin menjadi motif dari peretasan ini. Ditegaskan pejabat itu bahwa penyelidikan oleh pihak kepolisian masih berlangsung untuk mencari tahu pihak yang melakukan peretasan ini.

Di masa lalu, para peretas Korut banyak dituduh mendalangi serangan siber terhadap lembaga pemerintah dan bisnis Korsel. Tahun lalu, Korut berhasil mencuri sejumlah dokumen rahasia dari Kementerian Pertahanan Korsel juga dari sebuah instansi perakitan kapal Korsel.


Insiden peretasan terbaru ini terjadi saat hubungan kedua Korea mengalami peningkatan pesat usai berkonfrontasi selama bertahun-tahun.

Kementerian Unifikasi Korsel menyatakan pihaknya telah memberitahu para pembelot yang terdampak peretasan ini. Untuk saat ini, belum ada laporan dampak negatif akibat peretasan data itu. "Kami meminta maaf atas hal yang terjadi dan akan melakukan upaya-upaya untuk mencegah ini kembali terjadi," tegas pejabat Kementerian Unifikasi Korsel.


Simak juga video 'Hubungan Korut-AS Memanas Lagi':

[Gambas:Video 20detik]

(nvc/rna)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads