.webp)
Bocah lelaki kelas enam sekolah dasar (SD) tersebut mengalami luka sayatan di leher. Tubuhnya tergeletak bersimbah darah di bawah kursi rumah milik Yatno (60). Polres Banjar tengah menyelidiki kasus ini.
"Sangat kaget mendengar kejadian ini, padahal sebelum-sebelumnya tidak ada keributan apapun, karena di daerah ini biasa sepi," ujar Siti, warga setempat yang juga kerabat Yatno, pemilik rumah, saat ditemui di tempat kejadian perkara (TKP), Dusun Margaluyu, Desa Mulyasari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat, Kamis (27/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Siti, sebelum bocah SD tersebut ditemukan tewas oleh pemilik rumah, ada warga melihat sesosok pria mengendarai sepeda motor matic bercat merah. Sosok tersebut keluar dari arah sekitar rumah milik Yatno menuju jalan raya. Namun saat itu, warga setempat tidak ada yang menduga terjadi pembunuhan.
Setelah geger penemuan mayat Nanda, warga mencurigai pria pembawa motor itu penduduk setempat yang sempat terlihat bersama korban. Kini si pria tersebut tak terlihat batang hidungnya.
"Ada yang melihat yang keluar dari sekitar rumah itu naik motor merah ke jalan," kata Siti.
Dia menjelaskan rumah milik Yatno sudah sebulan ini selalu sepi lantaran istrinya sakit dan dirawat di rumah saudaranya. Pemilik rumah datang hanya untuk mengecek rumah saat pagi dan sore hari.
"Rumahnya memang sekarang sering kosong sudah sebulan ini, juga tidak pernah di kunci karena pintunya digeser. Lantainya juga masih tanah," tutur Siti.
Nanda ditemukan tak bernyawa dengan posisi tergeletak di bawah kursi rumah milik warga, Yatno (60), Dusun Margaluyu, Desa Mulyasari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (26/12) sore. Leher korban mengalami luka diduga bekas sayatan benda tajam.
