Dari pantauan detikcom, Kamis (27/12/2018), kantor Desa Sumberjaya sebenarnya masih kokoh berdiri. Namun kondisinya berantakan dengan lumpur yang mengerak di sana-sini. Jalur ke arah kantor desa itu pun tidak bisa dilalui.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, ada bangunan masjid yang masih berdiri. Namun satu dari empat sisi tembok Masjid An-Nur itu ambrol memperlihatkan bagian dalam masjid. Sisi tembok yang menganga itu karena dihantam tsunami lima hari lalu.
Dari pantauan, empat pilar masjid jelas terlihat dari arah jalan karena tidak tertutup tembok. Pelataran masjid penuh lumpur dan puing-puing sisa tsunami.
![]() |
Pelbagai peralatan bersih-bersih seperti sapu dan pel tampak di sudut-sudut bagian dalam masjid. Agaknya lantai masjid baru saja dibersihkan dari lumpur, meski tidak sepenuhnya kinclong. Di bagian luar, terlihat karpet masjid berwarna hijau yang kumal bercampur lumpur. Sepertinya karpet itu terbawa ke luar saat tsunami mulai surut.
Masjid itu memang berada di tepi pantai yang mengarah ke Selat Sunda. Meski dihantam tsunami, masjid itu masih kokoh berdiri walaupun salah satu temboknya hancur.
Seorang warga bernama Hasanah (62) menyebut masjid itu sudah berdiri sejak 1960. Bangunan masjid sebelumnya, menurut Hasanah, disusun menggunakan batu karang.
![]() |
"Dulunya pakai karang, terus dipakein bata tahun 1978, mulai diganti bata temboknya," ucap Hasanah, yang mengaku rumahnya bersebelahan dengan masjid tersebut.
Desa Sumberjaya merupakan salah satu desa yang terkena dampak tsunami paling parah pada Sabtu (22/5) kemarin. Sebagian besar warga di Kecamatan Sumur, lokasi desa itu berada, sudah mengungsi sehingga wilayah kecamatan itu terlihat seperti kota mati.
Saksikan juga video 'Menembus Wilayah Sumur yang Masih Terisolir Pascatsunami':
(dhn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini