Polisi Selidiki Dugaan Biaya Ambil Jenazah Korban Tsunami

Polisi Selidiki Dugaan Biaya Ambil Jenazah Korban Tsunami

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Kamis, 27 Des 2018 11:53 WIB
Foto: Bon pungutan pengambilan jenazah korban tsunami (ist)
Serang - Kepolisian Polres Serang Kota menyelidiki adanya pungutan untuk pengambilan jenazah ke korban tsunami Selat Sunda di RSUD dr. Dradjat Prawiranegara (RSDP), Serang. Polisi juga sudah memanggil beberapa pihak untuk diperiksa.

"Kita klarifikasi betul kalau memang ada sudah bisa dinaikkan ke penyidikan," kata Kapolres Serang Kota AKBP Firman Affandi kepada detikcom, di Mapolres Serang, Kamis (27/12/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Firman melanjutkan, polisi mendalami kasus ini ke penyelidikan dan sedang mencari apakah pungutan untuk korban tsunami ini juga terjadi pada korban lain. Penyelidikan dilakukan atas adanya dugaan pungutan pengambilan jenazah korban sebesar Rp 3,9 juta.

"Kalau memang ke korban lain kita akan dalami lagi," ujarnya.

Dia menambahkan, pihak pemerintah kabupaten bersama kepolisian sudah menyepakati adanya dugaan pungutan ini dilanjutkan ke penyelidikan.

"Kita rapat dulu dengan bupati Serang, terus kita sepakat untuk kasus ini dilanjutkan ke penyelidikan," tegasnya.



Sedangkan, Plt Direktur RSUD Serang Sri Nurhayati, pihaknya membantah hal tersebut. Menurut Sri, pelayanan sudah maksimal dan optimal.

"Terhadap pembiayaan dan kuitansi yang beredar di media massa, kami tegaskan bukan kuitansi resmi RSDP. Hal itu di luar sepengetahuan manajemen dan direksi RSDP," kata Sri.


Saksikan juga video 'Tangis Keluarga Pecah Saat Melihat Jenazah Korban Tsunami':

[Gambas:Video 20detik]

(bri/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads