Dentuman Misterius Juga Sempat Bikin Heboh Bandung 2011 Lalu

Dentuman Misterius Juga Sempat Bikin Heboh Bandung 2011 Lalu

Mukhlis Dinillah - detikNews
Rabu, 26 Des 2018 16:16 WIB
Dentuman pada 2011 terdengar di sekitar Gedung Merdeka/Foto: Sastri
Bandung - Dentuman terdengar di berbagai wilayah seperti Cianjur, Sukabumi, Garut hingga Sumsel masih misterius. Menilik ke belakang, 2011 lalu dentuman keras juga terdengar di kawasan Jalan Asia Afrika Bandung. Warga yang mendengar panik.

Dentuman keras itu terjadi Sabtu 21 Mei 2011 pukul 22.45 WIB di sekitar Museum Asia Afrika Bandung. Saksi mata yang berada di sekitar sumber dentuman tidak menemukan adanya benda yang jatuh atau meledak.

"Kaca ATM sampai bergetar. Saya cek keluar tidak ada apa-apa, asapnya juga tidak ada. Saya juga cek ke dalam bank tapi tidak ada apa-apa," kata penjaga keamanan Bank OCBC NISP, Yusuf kala itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu, Ahli Geologi ITB Budi Brahmantyo menduga kuat dentuman keras yang terdengar di Jalan Asia Afrika tepatnya depan Museum Konperensi Asia Afrika bukan fenomena geologi. Menurutnya secara geologis, tanah di sekitar Asia Afrika tak memungkinkan longsor atau runtuh yang biasanya mengeluarkan suara dentuman keras.



PVMBG langsung turun tangan menyelidiki asal dentuman keras itu. Keesokan harinyam Kepala Bidang Pengamatan Gempa Bumi dan Gerakan Tanah PVMBG I Gede Swantika menduga, dentuman bisa terjadi karena gerak tanah menuju kestabilan baru. Kejadian serupa pernah terjadi di Tanjungsari, Sumedang, Jawa Barat.

"Itu mengakibatkan getaran kuat, tapi tidak sampai gempa," kata Swantika.

Dia mengatakan, karena tekanan dari permukaan, tanah di bawah terus memadat. Pondasi bangunan pun bisa turun tanpa membuat kerusakan bangunan di permukaan.

"Ini terjadi karena tanah di bawahnya masih labil," duganya.

Namun sepekan kemudian, Swantika menyatakan dentuman itu bukan fenomena geologi. Menurutnya di lokasi tersebut di bawah tanah terdapat lorong yang menghubungkan antara Gedung Merdeka dan Bank NISP. Lorong itu peninggalan jaman Belanda, namun saat ini sudah tidak difungsikan lagi.

"Kita memperkirakan dentuman keras itu dari semacam gas yang sudah lama tertahan dalam lorong lalu terbebaskan," ujarnya.



Dia menerangkan jika dentuman keras itu berasal dari fenomena geologi, kejadiannya tak akan hanya sekali, namun pasti berulang. "Ini kan hanya sekali," katanya.

Soal apa benarnya penyebab dentuman keras itu, hingga kini belum diketahui pasti.

Begitu juga dengan misteriusnya dentuman yang terjadi beberapa hari terakhir ini yang terus berulang.

Sempat diduga berasal dari ujicoba peluncuran roket, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) membantahnya.

"Enggak ada kaitannya. Peluncuran roket kami pagi hari pukul 06.00 WIB hinggal pukul 08.00 WIB," kata Kepala Lapan Thomas Djamaluddin saat dihubungi via telepon genggam, Selasa (25/12).

Menurutnya roket yang diluncurkan peneliti Lapan tidak menimbulkan suara dentuman. Sehingga, dia menyakini dentuman yang terdengar di sejumlah wilayah tersebut bukan dari roket Lapan.

"Suara roket kan bukan dentuman tapi desis," ucap Thomas.

Dentuman tersebut juga dikaitkan dengan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau. Namun, Kasubbid Mitigasi Bencana Gunung Api Wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kristianto membantahnya.

"Terlalu dini ya dikaitkan dengan krakatau ya. Perlu dicek lagi," kata Kristianto saat dihubungi via telepon genggam, Rabu (26/12).



Simak video 'Warga Pantura Jateng Heboh! Ada Suara Meraung-raung di Langit':

[Gambas:Video 20detik]

(mud/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads