Diwartakan Antara, para nelayan itu pulang ke desanya menggunakan kapal tradisional pada Selasa (25/12), kendati ombak laut besar dan angin bertiup kencang.
Puluhan nelayan di Desa Kenali yang cemas memikirkan nasib teman-temannya yang tidak kunjung pulang gembira menyaksikan sejumlah perahu nelayan mendekat ke bibir pantai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah menepi, perahu pun disandarkan dengan didorong bersama-sama naik ke daratan pantai.
Hartono, salah satu nelayan yang pulang, begitu senang saat sampai di desa setelah satu jam setengah berlayar dari pulau. Dia menyebutkan pulang dengan istri dan anaknya yang masih kecil.
Dia menceritakan, saat kejadian tsunami, dia sedang berada di laut memancing cumi bersama istri dan anaknya. Dia melihat air laut surut sehingga memutuskan menjauh ke tengah dan akhirnya selamat.
Seelah terjadi tsunami, dia bersama nelayan lain yang selamat memilih tinggal sementara di Pulau Kujanan, yang ada di Selat Sunda, kemudian baru memutuskan pulang pada Selasa pagi.
Menurut Hartono, masih terdapat sejumlah nelayan di pulau yang belum berani pulang dan minta dievakuasi.
Saksikan juga video 'Penyu-penyu Terdampar Terseret Tsunami Selat Sunda':
(fjp/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini