"Dalam bahasanya Bang Kapitra, tidak ada usaha pembunuhan, pengancaman tidak ada. Itu hanya kekesalan Bang Kapitra," ujar Dewi saat dimintai konfirmasi, Selasa (25/12/2018).
Dewi menjelaskan kekesalan Kapitra yaitu tentang komentar Eggi saat Kapitra memutuskan menjadi caleg dari PDIP. Menurut Dewi, Eggi saat itu menyebut Kapitra sebagai seseorang yang telah murtad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dewi mengaku menyampaikan tentang isi video itu ke Kapitra, yang kemudian direspons Kapitra melalui pesan singkat. Menurut Dewi, Kapitra memintanya menyampaikan pada Eggi.
"Kapitra hanya bilang, 'Ya sudah daripada bilang ngomong di WA (WhatsApp), bilang aja sama Eggi, sini berantem, nggak usah ngomong di belakang'," ujar Dewi.
Dewi mengaku ucapan Kapitra itu disampaikan dengan santai tanpa ada tendensi ancaman, apalagi mengancam akan membunuh, seperti yang dituduhkan Eggi. Eggi memang setelahnya melaporkan Kapitra ke polisi, yang kemudian membuat Dewi marah pada Eggi.
"Karena menurutku. Ini masalah sepele. Kamu (Eggi) perbesar. Masalah sepele kamu perbesar tapi di ujung kata dia tadi nyebut-nyebut Jokowi. Jadi saya ngamuklah. Nggaak ada hubungannya sama politik," imbuh dia.
Eggi sebelumnya melaporkan Kapitra ke Bareskrim karena merasa telah diancam. Eggi menyebut informasi 'ancaman' Kapitra yang didapatnya menyebutkan bila Kapitra akan memecahkan kepalanya.
Kapitra pun sudah angkat bicara tentang itu. Dia mengaku akan melaporkan balik Eggi ke Polda Metro Jaya.
Saksikan juga video 'Pengakuan Kapitra Ampera soal Pencalegan dari PDIP':
(dhn/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini