"Kami mengamati bersama citra satelit Anak Gunung Krakatau ternyata kolaps. Di situ kolapsnya ini lah akhinya mengakibatkan longsor ke arah laut dan akhirnya menimbulkan tsunami. Jadi tsunami ini memang ada kaitannya dengan erupsi Gunung Anak Krakatau," kata Kepala BMKG Dwikorita Kurnawati di Kantor BMKG, Jakarta, Senin (24/12/2018).
Dia mengatakan ada juga geteran tremor setara dengan gempa berkekuatan magnitudo 3,4. Tremor itu merupakan gempa vulkanik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gempa vulkanik tadi ternyata itu yang memicu terjadinya kolaps atau longsoran dianalisis setara dengan kekuatan dengan magnitudo 3,4," sambungnya.
Menurutnya, saat itu yang terjadi bukan cuma satu fenomena. Tsunami itu terjadi saat adanya gelombang tinggi akibat air pasang.
Hingga saat ini, berdasarkan data dari BNPB di Banten dan Lampung berjumlah 281 orang. Selain itu ada 1.016 orang yang menjadi korban luka-luka, 57 orang hilang, dan 11.687 orang mengungsi.
BNPB juga menyatakan ada 611 unit rumah rusak, 69 hotel-vila rusak hingga 420 perahu mengalami kerusakan akibat tsunami ini. Korban dan kerusakan ini disebut Sutopo berada di 5 kabupaten, yaitu Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran.
Simak video 'Dengar Bunyi Sirene Peringatan Tsunami Milik BMKG':
(haf/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini