"Lega pas pertama kali dapat kabar dia selamat," kata Sumargono ditemui di RS Tarakan, Cideng, Jakarta Pusat, Senin (24/12/2018).
Sumargono menceritakan pertama kali mendengar peristiwa tsunami itu dari tayangan televisi pada Sabtu (22/12) malam. Seketika Sumargono panik karena anaknya itu sedang berada di lokasi yang terkena dampak tsunami bersama rekan-rekan kerja dari Unit Koperasi RS Tarakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Segenap upaya pun dilakukan Sumargono untuk mengetahui keadaan anaknya itu. Sumargono pun berangkat dari kediamannya di Citayam ke Padeglang untuk mencari anaknya itu namun tak ketemu.
"Sempat hilang kontak sama anak karena hanyut semua barangnya. Saya sempat ke Padeglang tapi nggak ketemu di sana," sebutnya.
Kemudian pada Minggu (23/12) pagi, Sumargono mendapatkan kabar dari petugas Puskesmas Carita kalau Aby ditemukan selamat. Aby kini dirawat RS Tarakan, Jakarta Pusat.
"Dia korban luka-luka, kaki, dan kepala. Keadaan tetap stabil dari awal. Saya sudah sempat ngobrol semalam itu," tuturnya.
Sementara itu, pantauan di RS Tarakan, tampak ruang IGD di jaga ketat oleh petugas keamanan rumah sakit. Papan bertuliskan nama-nama korban luka yang dirawat di RS Tarakan terpasang depan ruang IGD. Sejumlah orang silih berganti melihat papan itu kemudian langsung masuk ke ruang IGD.
(ibh/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini