"Di Rumah Sakit RS Premier Bintaro kami merawat ada 9 orang korban datang ke UGD. Posisi sekarang yang masih dirawat ada 6 pasien, 3 orang pasien UGD setelah perawatan langsung diperbolehkan pulang," ujar Manajer Pelayanan dan Penunjang Medis RS Premier Bintaro dr Reny Fitriani saat ditemui Senin (24/1/2018).
Dari 9 korban tersebut, terdapat anak-anak berusia 6 dan 11 tahun. Fitriani mengungkapkan, dari 9 korban yang dirawat, terdapat 3 pasien mengalami luka ringan dan sudah diperbolehkan pulang dan 1 korban luka berat yang masih harus menjalani operasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban yang dirawat ke RS Premier Bintaro merupakan hasil koordinasi dengan pihak PLN.
"Kebetulan yang dievakuasi ke kami ini mitra kerja sama kami, PLN. Jadi kami koordinasinya sudah terjalin sudah lama dengan PLN ini," tuturnya.
"Kami dapat info itu kan dari Dinas Kesehatan pas Sabtu malem ya, kami sudah siaga sejak Minggu pagi, direktur kami aktif memberikan info ke pihak manajemen, kebetulan saya yang sedang incharge ini selama musim natal dan tahun baru. Jadi kita saling berkoordinasi antara manajemen dan pihak direksi kami," imbuhnya.
Pasien korban tsunami Banten mulai datang ke RS Premier sejak Minggu (23/12) siang, mulai pukul 11.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB. Evakuasi sempat terhambat karena akses dari lokasi yang terhambat.
Berikut ini nama-nama pasien korban tsunami yang dirawat RS Premier Bintaro:
1. Rukmini, perempuan 55 tahun.
2. Abdurrasjid juzar, laki-laki 18 tahun.
3. Sofwan, laki-laki 39 tahun.
4. Netty Rahayu, perempuan 37 tahun (sudah pulang).
5. Surahman, laki-laki 46 tahun (sudah pulang).
6. Atika, perempuan 6 tahun (sudah pulang).
7. Eka Kania, perempuan 54 tahun.
8. Afifah, perempuan 11 tahun.
9. Yunia Pratiwi, perempuan 23 tahun.
Simak juga video 'Potret Kerusakan Desa Waymuli Lampung Diterjang Tsunami':
(nvl/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini