"Berdasarkan data yang dikumpulkan hingga pukul 23.30 WIB, Minggu (23/12), total korban jiwa 229 orang meninggal dunia," kata Kepala Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada detikcom, Senin (24/12/2018).
Dari 229 orang meninggal karena tsunami, tetapi ada juga warga yang selamat dan bertahan dari reruntuhan bangunan di beberapa lokasi yang terkena dampak tsunami. Mereka yang selamat adalah:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bermula dari Ali, bocah korban tsunami di Pantai Carita yang selamat. Sebelumnya, Ali ditemukan oleh tim Dansat Brimob Polda Banten. Bocah itu ditemukan di bawah reruntuhan mobil yang rusak akibat tersapu ombak. Ali, yang ditolong oleh petugas kepolisian, akhirnya selamat dari reruntuhan mobil. Ketika diselamatkan, sekujur tubuh Ali basah, baju yang dikenakan juga terlihat basah, dan wajahnya pun sangat pucat.
Ali disebut memiliki luka ringan, dan saat ini ditangani oleh Bid Dokes Polda Banten di dekat Mutiara Resort Pantai Carita. Saat ini Ali sedang dalam penanganan polisi, update kondisinya saat ini dikatakan telah pulih.
2. Ifan 'Seventeen' Selamat di Pantai Anyer, Tanjung Lesung
Vokalis band Seventeen ini juga merupakan salah satu korban yang selamat dari peristiwa peristiwa tsunami di Tanjung Lesung. Ifan kala itu sedang manggung bersama Seventeen untuk menghibur peserta family gathering PLN. Saat itu, Ifan mengatakan, tidak ada tanda-tanda terjadi tsunami. Dia mengungkapkan, suasana pantai saat itu tenang tidak ada tanda-tanda akan terjadi tsunami yang menewaskan banyak orang.
"Nggak, nggak ada apa-apa. Itu suasananya tenang banget, ombaknya kecil, anginnya juga nggak ada. Tenang memang tenang. Kita nggak nyangka gitu apa pun. Cuma memang dari kejauhan kita sempat ngelihat baranya Gunung Anak Krakatau. Cuma kita nggak nyangka aja ada gelombang," ujar Ifan, Minggu (23/12).
Saat itu, lagu pertama Seventeen sukses menghibur para peserta pertemuan itu. Namun, saat memasuki lagu kedua, tsunami mengempaskan panggung itu seketika. Saat ini, kru Seventeen lainnya, bassist bernama Bani ditemukan meninggal dunia. Menyusul kemudian Herman, sang gitaris, yang juga calon anggota legislatif (caleg) dari PKB, juga berpulang. Ifan juga menyebut road manager Seventeen, Oki Wijaya, juga meninggal dunia.
3. Khatam (26), Seorang Nelayan
Khatam menceritakan, saat itu dia dan lima orang lainnya pada saat kejadian sedang berada di atas kapal untuk mencari ikan. Tiba-tiba, dia mengatakan, dari arah laut, muncul ombak besar yang menghantam kapalnya itu.
Dia tidak mengetahui berapa ketinggian ombak itu, yang jelas dia hanya mengetahui karena ombak tinggi itu dia sempat terlempar sekitar 500 meter dari titik kapal yang ditumpangi. Saat itu dia selamat karena tersangkut pohon randu, sehingga Khatam mengalami luka di bagian pinggul dan kaki.
Meskipun dia selamat, Khatam menyebut kelima saudaranya ada yang meninggal, ada pula yang belum ditemukan.
4. Zack, Kru Seventeen
Selain Ifan, salah satu kru Seventeen, ada yang selamat dari terjangan tsunami, dia bernama Zack. Zack mengaku selamat karena berpegangan dengan tiang besi panggung yang roboh karena ombak.
Dia menceritakan, besi tersebut menyangkut di pohon sehingga bisa menjadi penyelamat untuknya. Dia pun memohon doa untuk personel Seventeen yang sampai saat ini belum ditemukan.
Selain itu, dalam Instagram Story miliknya, dia membagikan cerita mengenai sepatunya yang menjadi saksi bisu tsunami itu.
"Sisa satu sepatu saksi hidup gw kegulung ombak tsunami di Tanjung Lesung. Di dalam air cuman bisa berdoa "Tuhan Yesus Toloong!!" Detik2 terakhir nafas hampir habis.. Tiba2 megang besi bekas panggung roboh..," tulis Zack pada Instagram Story-nya yang dilihat detikHOT, Minggu (23/12).
5. Ade Jigo
Salah satu komedian, Ade Jigo, juga merupakan korban selamat dari tsunami Perairan Selat Sunda ini. Dia juga merupakan salah satu pengisi acara di family gathering PLN.
Ade pergi ke Tanjung Lesung bersama isterinya, Meyuza. Namun saat ini sang istri diketahui telah meninggal dunia karena peristiwa ini.
6. Vokalis Jamrud, Krisyanto
Vokalis band Jamrud, Krisyanto, juga selamat dari kejadian ini. Ketika air tsunami datang, dia mengaku langsung lari ke dataran yang lebih tinggi saat tsunami tersebut mulai menghadang.
"Aku ngungsi ke dataran tinggi brader. Aku sekarang di rumah orang tua sudah tiga hari di Carita. Kejadiannya jam 9 malam ombak tsunaminya. Orang pada berlarian sambil teriak 'air pasang'. Satu kampung mengungsi semua ke dataran yang lebih tinggi brader," tulis Krisyanto dalam sebuah grup whatsApp.
Tonton juga 'Kena Dampak Tsunami, Ade Gingsul Ambil Hikmahnya':
(zap/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini