"Setelah hujan deras dan angin kencang, kami semua tidur karena melihat situasi aman. Tak berselang lama, ada bunyi seperti panci atau kaleng, kita bangun semuanya," jelas Wujang Suriadi di Mapolres Bangka Selatan, Bangka Belitung, Sabtu (22/12/2018).
Dia mengatakan ada teriakan agar semua orang keluar dari kapal dan terjun ke laut. Menurutnya, dia dan orang-orang lainnya langsung terjun ke laut hingga terbawa arus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wujang menuturkan dirinya sempat melihat kapal yang ditumpanginya itu terbalik. Dia berusaha mengejar kapal untuk dijadikan pijakan.
"Saya waktu itu hanyut dan berusaha mengejar perahu, waktu itu 4 ABK dan kapten sudah posisi di atas kapal yang tenggelam, saya gabung bersama mereka," tutur Wujang.
"Saat itu keempat ABK hanyut dengan pegangan jeriken dan satu lagi ABK tidak diketahui keberadaannya," ucap Wujang.
Wujang mengaku dia bersama lima temannya selamat setelah mendapat pertolongan nelayan yang melintas di kawasan tersebut. Dia berhasil ke darat pada Sabtu (22/12) subuh tadi.
"Dibantu nelayan yang lewat kami melambaikan tangan Pak, dua kapal mungkin tidak terdengar sehingga tidak menghampiri kita hingga akhirnya kapal nelayan Bangka Selatan yang membantu kita," ceritanya.
Kapal KN Cahaya Laut asal Jakarta sebelumnya dilaporkan tenggelam akibat diterjang ombak di perairan Pulau Dapur, Kabupaten Bangka Selatan, Bangka Belitung (Babel). Dari sebelas penumpang, enam orang selamat dan lima lainnya hilang.
"Basarnas dapat laporan, Jumat (21/12) sekitar pukul 23.40 WIB, dari pemilik kapal Adi Gunanto, setelah enam penumpang berhasil dievakuasi nelayan yang melintas di kawasan itu," jelas Kepala Basarnas Babel, Danang Prihandoko, Sabtu (22/12).
Tonton juga ' Kapal Nelayan Dihantam Ombak di Jember, 6 Orang Tewas ':
(haf/haf)