Cerita Perjuangan Ibu di Bali: Jadi Kuli Bangunan demi Sekolah Anak

Cerita Perjuangan Ibu di Bali: Jadi Kuli Bangunan demi Sekolah Anak

Aditya Mardiastuti - detikNews
Sabtu, 22 Des 2018 11:42 WIB
Ibu di Bali yang jadi kuli bangunan demi sekolahkan anak. (Aditya Mardiastuti/detikcom)
Denpasar - Ibu memang selalu melakukan apa saja demi kebaikan anaknya. Termasuk jadi kuli bangunan agar anak-anaknya bisa sekolah dengan baik.

Salah satunya Kadek Santo. Ibu berusia 50 tahun ini menjadi kuli bangunan demi bisa membiayai sekolah anaknya. Sambil mengecat sudut-sudut tembok SDN 26 Dangin Puri, Denpasar, Kadek Santo bercerita tentang awal mula dirinya jadi kuli bangunan.

"Ya pertamanya diajak suami, setelah anak saya besar-besar, baru saya ikut. Biasa saya ngaci atau ngecat," kata Kadek Santo saat berbincang dengan detikcom, Jumat (21/12/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pekerjaan sebagai kuli bangunan dia lakoni sejak pukul 08.00 hingga 17.00 Wita. Sebagai seorang ibu, dia baru berangkat bekerja setelah selesai masak dan beres-beres di rumahnya.

"Di rumah pagi pukul 05.00 Wita sudah masak. Selesai di rumah baru berangkat," ucapnya.

Selama 20 tahun bekerja sebagai kuli, kaus lengan panjang, celana panjang, topi, dan kaus kaki selalu menjadi 'seragam'-nya di kala bekerja. Kadek Santo menuturkan dirinya mendapat Rp 100 ribu per hari dari pekerjaannya tersebut. Uang itu selalu digunakan untuk biaya sekolah dan memberi jajan anak.


"Kerja begini dapat upah Rp 100 ribu per hari, dulu selama anak saya masih kecil saya ibu rumah tangga aja. Pas anak sudah agak gede, baru saya tinggal kerja, apalagi banyak kan tetangga-tetangga yang juga kerja begini, ya hasilnya buat nyekolahin anak, kasih jajan anak," terang nenek satu cucu itu.

Berkat perjuangannya, Kadek Santo mengatakan, dari keempat anaknya, ada satu orang yang bisa dia kuliahkan dan kini menjadi guru. Dia pun mengaku bangga karena bisa menyekolahkan anak-anaknya.

"Tinggal yang nomor 4 masih sekolah 1 SMA, yang lain sudah kerja," terangnya.

Senada dengan Santo, Gede Adi (41) juga menjadi kuli bangunan karena ajakan suami. Bedanya, De Adi mendapat mandat dari suaminya yang menjadi mandor untuk mengontrol tenaga proyek.


"Sebagai istri, saya hanya nurut suami. Kalau misal kerjaan suami saya pemborong, biar ada yang ngontrol, tenaga di proyek biar nggak telantar," kata De Adi di lokasi yang sama.

De Adi menjelaskan, meski menjadi istri pemborong, dia juga turun tangan mengerjakan pekerjaan proyek. Sedangkan suaminya memiliki tugas berbelanja bahan untuk proyek satu ke proyek yang lain hingga urusan administrasi ke pemerintahan. Dari mulanya yang tidak tahu sama sekali soal nama alat-alat, kini De Adi sudah mahir menyemen ataupun mengecor.

"Pertamanya, ya, saya disuruh belanja bahan proyek, dari situ tahu nama-namanya terus ngelihat dulu. Baru mulai bantu-bantu sampai sekarang deh, pokoknya pekerjaannya kotor tapi berat, apalagi kalau ngecor, badan itu rasanya badan sakit semua, kalau nyemen kan masih ringan," urai wanita yang sudah bekerja sebagai kuli bangunan selama 18 tahun itu.

Cerita Perjuangan Ibu di Bali: Jadi Kuli Bangunan Demi Sekolah AnakFoto: Aditya Mardiastuti/detikcom
Suka-duka bekerja sebagai kuli bangunan turut dia rasakan bersama para pekerjanya. "Namanya kita kerja, ada sih panas mengeluh dah semuanya, apalagi sumpai nggak ada angin pada merah-meruh (ngeluh). Selain itu, kalau pas dapat proyek ngecor di tempat sampah itu aduh baunya amis, belum lagi kalau ada tenaga proyek yang takut manjat sampai ke lantai 2 ya saya deh," terang ibu dua anak itu.

Meski begitu, De Adi tetap senang melakoni pekerjaannya. Apalagi kini anak sulungnya juga sudah disiapkan untuk membantu pekerjaan orang tuanya.

"Anak saya yang pertama disekolahkan di SMK jurusan arsitek, inginnya kuliah ambil teknik biar besok bisa bantu-bantu bapaknya," ujarnya semringah.

Meski lelah bekerja, De Adi tak melupakan kewajiban sebagai ibu. "Kalau itu tetep, jam 04.00 Wita saya sudah bangun, bikin banten, masak. Kerjaan di rumah harus ambil dulu, kewajiban itu, setelah itu baru jam 08.00 Wita mulai kerja," terang wanita asal Desa Gulingan, Mengwi, itu.


Simak video 'Pesan Menteri Susi di Hari Ibu untuk Wanita Tangguh Indonesia':

[Gambas:Video 20detik]

(ams/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads