"Pak SBY kan mengimbau bahwa koalisi kami, Gerindra-PD-PKS, kan ingin kampanye damai ya. Biar pemilu bersih, damai, riang gembira. Nah Pak SBY mengimbau tolong jangan mengganggu," ujar Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, saat dihubungi, Sabtu (22/12/2018).
Sebelumnya, setelah bertemu dengan capres Prabowo Subianto di kediamannya, SBY menggelar jumpa pers. Dalam jumpa pers itu, dia mengungkapkan partainya akan intensif berkampanye mulai Januari 2019. Dia kemudian berpesan untuk tidak diganggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andre mengatakan pesan itu ditujukan kepada pihak-pihak yang berniat mengusik pemilu damai yang diserukan pihaknya. Lantas, siapa yang berpotensi mengganggu?
"Ya kemarin contohnya yang di Riau-lah, kan ada yang mengganggu tuh. Yang rusakin spanduk, balihonya PD. Itu contoh orang mengganggu. Orang-orang yang takut perubahan, orang-orang yang takut presidennya diganti. Padahal masyarakat menginginkan perubahan, ingin ganti presiden, karena rezim ini sudah gagal mengelola ekonomi, gagal membuka lapangan pekerjaan," tuturnya.
Selain itu, seruan tersebut ditujukan kepada orang-orang yang berniat melakukan kecurangan. Politikus Gerindra itu mengatakan, untuk oknum-oknum tersebut, pihaknya tidak akan segan-segan menindak secara tegas.
"Kami tidak akan ragu melakukan tindakan tegas tapi konstitusional terhadap segala tindakan kecurangan. Misalnya dengan melaporkan ke Bawaslu dan KPU. Kalau nggak mempan, kami akan menggunakan 4 fraksi koalisi kami untuk menginterpelasi. Jadi jangan ganggu kami, jangan curangi kami," pungkas Andre. (mae/haf)