Berbagai Cara Pemohon Paspor di Wonosobo Kelabui Petugas

Berbagai Cara Pemohon Paspor di Wonosobo Kelabui Petugas

Uje Hartono - detikNews
Jumat, 21 Des 2018 16:37 WIB
Foto: Uje Hartono/detikcom
Wonosobo - Wonosobo dan sekitarnya merupakan salah daerah kantor pekerja migran di sejumlah negara di Asia. Sebanyak 257 pemohon paspor ditolak Kantor Imigrasi kelas 2 Wonosobo selama tahun 2018.

Berbagai cara mereka memberikan keterangan, informasi yang tidak benar kepada petugas saat wawancara. Mereka ada yang mengaku mau menengok saudara, kerabat hingga wisata atau jalan-jalan ke luar negeri. Namun saat didalami ternyata mereka hendak keluar negeri untuk bekerja.

Permohonan pun kemudian ditolak oleh petugas. Sebagian besar dari merepa adalah perempuan muda dan hanya mengantongi ijazah SD atau SMP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu diungkapkan Kepala Kantor Imigrasi kelas 2 Wonosobo I Gusti Ketut Arief Rachman Hakim kepada wartawan di kantornya, Jumat (21/12/2018).

Ia mengungkapkan pihaknya menolak pengajuan atau permohonan paspor ini karena dikhawatirkan pemohon bisa menjadi korban human trafficking atau perdagangan manusia. Sebab sebagian besar adalah berpendidikan rendah dan perempuan usia remaja.

"Pada tahun ini ada 257 pemohon paspor yang ditolak. Sebagian besar mereka adalah perempuan usia remaja," katanya.

"Dari hasil wawancara petugas di kantor Imigrasi Wonosobo melihat ada gerak-gerik yang mencurigakan dari pemohon paspor," lanjut dia.

Ia memaparkan sebagian para pemohon paspor tersebut beralasan ingin melakukan perjalanan wisata atau menjenguk keluarga di luar negeri. Namun setelah didalami, akhirnya pemohon paspor ini mengaku akan bekerja.

"Setelah dilihat ijazahnya hanya sampai SD atau SMP. Biasanya para pemohon paspor ini mengajukan untuk ke negara-negara Asia, termasuk juga ke Timur Tengah," katanya.

Ia menyampaikan, selama ini banyak pekerja imigran menjadi korban human trafficking. Mereka dijadikan budak seks hingga jual beli organ tubuh. Oleh karena itu, setelah dilakukan wawancara kebanyakan ditolak atau tidak dikabulkan.

"Jawa Tengah termasuk banyak masyarakat yang menjadi pekerja migran. Makanya kami mengimbau agar masyarakat tidak mudah tergiur bekerja di luar negeri dengan iming-iming gaji tinggi. Harus dicek dulu kebenarannya," imbaunya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads