Melihat Lagi 'Tepukan Ajaib' di Debat Capres 2014

Melihat Lagi 'Tepukan Ajaib' di Debat Capres 2014

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Jumat, 21 Des 2018 15:55 WIB
Ilustrasi debat Pilpres 2014. (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, menyinggung adanya 'tepukan ajaib' dalam debat capres 2014. Begini momen 'tepukan ajaib' yang terjadi dalam debat capres-cawapres 2014.

"Debat itu sesuatu hal yang baik, menyampaikan gagasan. Maka, kami berharap dalam debat itu nggak ada yang emosi, nggak ada yang marah-marah, tidak ada yang menggunakan 'tepukan ajaib'," ucap Hasto Kristiyanto kepada wartawan di Serang, Banten, Jumat (21/12/2018).


Tepukan ajaib yang dimaksud Hasto adalah kejadian saat Hatta Rajasa, cawapres Prabowo Subianto pada Pilpres 2014, menepuk pundak Jusuf Kalla dalam debat capres-cawapres. Kejadian itu ramai diperbincangkan netizen karena dianggap janggal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Momen itu terjadi dalam debat kelima atau debat capres-cawapres terakhir, yang digelar pada 5 Juli 2014 di Bidakara, Jl Gatot Subroto, Jaksel. Tepukan Hatta ke JK jadi ramai karena dianggap janggal. Seorang pengguna YouTube mengunggah video tersebut dan memberi judul 'TEPUKAN JANGGAL HATTA RAJASA. APA MAKSUDNYA?'.


Yang menarik dan menjadi perbincangan dalam video itu ialah 'drama' tepuk-tepukan antara Hatta dan JK. Jika diamati sekilas, memang tepukan tersebut seperti biasa saja, tepukan ala sahabat.

Namun, seperti judulnya: 'JANGGAL', di video itu tampak jelas adegan kala Hatta hendak menepuk bahu JK dan JK seolah menangkis dengan menahan tangan Hatta. Hal ini terjadi lebih dari satu kali saat kedua pasang capres-cawapres bersalaman.

Pada akhirnya, Hatta berhasil menepuk bahu JK. Namun kemudian JK balik badan lalu balas menepuk. Adegan tepuk-tepukan itu terjadi hanya pada sesama cawapres, yaitu Hatta dan JK, sedangkan Jokowi dan Prabowo biasa saja.

(gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads