"Sekarang ada berita 'Prabowo ngigo Indonesia punah', ini kan tidak bagus. Prabowo itu IQ-nya tinggi kok. Sehingga salahnya (pemberitaan) di sini. Seharusnya orang ngomong dari A sampai C kan, lewatnya B. Ini (Prabowo) langsung (A ke C)," katanya di Kopi Bos Jl Asembaris Raya No. 13-C, Jakarta Selatan, Kamis (20/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari histori, negara-negara di Nusantara makin pendek umurnya. Sriwijaya (berusia) 700 tahun. Majapahit (berusia) 350 tahun. Demak hanya beberapa tahun. Kita (Indonesia) 73 tahun," kata dia.
"Negara adalah patologinya. Negara itu seperti mikroorganisme, makhluk hidup. Dia akan keserang penyakit seperti manusia pada umur 70, 80, 90-an. Uni Soviet kena stroke umur 70-an habis. Yugoslavia habis. Amerika umur 100-an perang saudara yang jumlah korbannya melebihi Perang Dunia. Umur 70, 80, 90, negara-negara itu bisa kena penyakit," tutur Djoko.
Dia juga menyebut hal-hal yang bisa menjadi ancaman bagi Indonesia, di antaranya perubahan iklim sampai maraknya penggunaan narkoba.
"Narkoba sudah datang ton per ton. Bangsa ini sedang berperang, 30 sampai 50 tahun lagi itu kita (Indonesia) akan mendapatkan anugerah dari Allah. Penduduk kita 50 persen tenaga profesional yang produktif. Kalau kalian (generasi muda) terserang narkoba, ke mana negara ini? Ini yang kita hadapi. masih banyak lagi, ada krisis pangan, kesenjangan sosial. Kita sudah dicengkeram kapitalis. Akhirnya ada kesenjangan sosial. Ini semua menjadi ancaman kita," jelasnya.
Selain itu, Djoko menyoroti soal 'adu hebat' sebagai imam salat. Jika masyarakat suka presiden yang menjadi imam salat, Jokowi disebut Djoko jadi pilihannya. Tapi bila masyarakat menyukai presiden jujur dan berani, Prabowo-lah yang jadi pilihan.
"Ada pilpres. Kalau suka presiden jadi imam salat, pilih Jokowi. Kalau suka presiden jujur dan berani, pilih Prabowo. Jarang orang 'ah kalau jadi imam nggak bisa' masih ada menteri agama yang lebih pinter. Diserahkan pada ahlinya. Nggak ada yang orang yang berani mengaku kelemahan dan kesalahan. Jujur jadi barang yang langka. Salat urusan manusia dengan Tuhan. Nggak usah kita ngurus-ngurus. Supaya kita nggak ramai. Kita semua bangsa beradab," kata Djoko.
Saksikan juga video 'Fahri Hamzah Sebut Negara Punah Berawal dari Ketimpangan':
(idn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini