Sultan Minta Maaf Soal Insiden Pemotongan Nisan Salib di Yogya

Sultan Minta Maaf Soal Insiden Pemotongan Nisan Salib di Yogya

Usman Hadi - detikNews
Kamis, 20 Des 2018 12:33 WIB
Sri Sultan HB X dan Wali Kota Yogya saat memberikan keterangan pers (Foto: Usman Hadi/detikcom)
Yogyakarta - Gubernur DIY yang juga Raja Keraton Yogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, menyampaikan permohonan maaf atas insiden pemotongan nisan salib yang terjadi di Makam Jambon Yogya, Senin (17/12) lalu. Begini pernyataan Sultan.

"Kepada Bu Slamet (istri almarhum) saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya dari peristiwa yang ada ini. Biarpun tadi didengar tidak kesengajaan, tapi saya wajib sebagai pembina wilayah menyatakan permohonan maaf," ucap Sultan, Kamis (20/12/2018).

Hal itu disampaikan Sultan dalam konferensi pers menyikapi polemik pemotongan nisan salib di Ruang Yudistira Balai Kota Yogyakarta, siang tadi. Dalam kesempatan ini Sultan didampingi Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sultan berharap, insiden pemotongan nisan salib kelak tak terulang lagi. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini berharap insiden ini menjadi pembelajaran untuk segenap masyarakat Yogyakarta dalam menjaga toleransi.

"Ini bagi kita pembelajaran semua, bagaimana masyarakat Yogyakarta itu tetap bisa menjaga toleransi ya. Bisa menjaga harmoninya warga masyarakat tetap rukun, damai ya, dan juga merasa aman dan nyaman tinggal di Yogyakarta," ungkapnya.


"Karena bagaimanapun saya punya kewajiban, Pak Wali (Haryadi Suyuti) punya kewajiban untuk tetap menjaga Yogyakarta ini menjadi wilayah yang punya toleransi tinggi ya," lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, terjadi insiden pemotongan nisan salib dengan cara digergaji oleh warga. Insiden tersebut terjadi saat prosesi pemakaman warga Katolik asal Yogyakarta, Albertus Slamet Sugihardi, di pemakaman Jambon, Senin (17/12) siang. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads