8 Fakta Rocky Gerung Terbaru yang Tampil di ILC

8 Fakta Rocky Gerung Terbaru yang Tampil di ILC

Niken Widya Yunita - detikNews
Rabu, 19 Des 2018 18:12 WIB
8 Fakta Rocky Gerung Terbaru yang Tampil di ILC (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Rocky Gerung merupakan dosen filsafat Universitas Indonesia. Pria kelahiran Manado, 20 Januari 1959, ini aktif di Twitter.

Dia bahkan beradu pendapat dengan beberapa tokoh. Terbaru, dia 'diomeli' Tenaga Ahli Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin.

Bahkan Ali sampai membanting mikrofon dalam acara 'Indonesia Lawyers Club' (ILC) di TV One, Rabu (19/12/2018) dini hari terkait tema yang dibahas, yakni Kotak Suara Kardus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, dari hal-hal yang di atas, ada fakta-fakta menarik tentang Rocky Gerung. Berikut delapan fakta menarik tentang Rocky Gerung.

1. Populerkan Istilah 'Bong 200 Satu Kolam'

Rocky pernah mencuit tentang 'IQ 200 sekolam'. Cuitannya itu populer di kalangan netizen dan ditujukan pada kelompok 'cebong' atau 'cebongers' oleh kubu lawannya.

Rocky menulis itu di Twitter pada Agustus 2017. Tapi istilah itu masih terus muncul dan dikutip oleh netizen dalam cuitan-cuitan berikutnya.

2. Dosen Filsafat UI

Rocky berkuliah di Universitas Indonesia pada 1979. Ia masuk jurusan ilmu politik sebelum memutuskan pindah ke jurusan ilmu filsafat dan lulus pada tahun 1986. Setelah lulus, Rocky mengajar di jurusan filsafat sebagai dosen tidak tetap bergelar sarjana hingga awal 2015. Meski lulus kuliah, dia tak pernah ikut wisuda dan mendapatkan ijazah.

Hal ini disebabkan keluarnya UU No. 14 Tahun 2005, yang mensyaratkan seorang dosen minimal bergelar magister. Rocky menjadi dosen atas permintaan UI. Dia punya andil dalam mengembangkan ilmu filsafat, misalnya dalam hal perumusan 7-9 mata kuliah baru dan sekaligus mengajarkannya di UI karena tidak ada yang mampu.

Dia mengajar mata kuliah filsafat ekonomi, politik, hukum lingkungan, teknologi, dan teori keadilan. Bahkan, menurut dia, visi-misi program doktor (strata3) UI itu pun dirinya yang tulis, termasuk menyiapkan susunan kurikulumnya.

3. Pernah Menjadi Pembimbing Skripsi Dian Sastrowardoyo

8 Fakta tentang Rocky Gerung Dia Sastrowardoyo (Delia Arnindita Larasati/detikHOT)


Rocky Gerung pernah menjadi pembimbing skripsi artis Dian Sastrowardoyo. Hal ini diungkapkan Rocky di akun Twitter-nya.

Dian Sastrowardoyo merupakan mahasiswa Universitas Indonesia Jurusan Filsafat, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya. Dian lulus pada Juli 2007.

4. Dipanggil Profesor

Beberapa orang memanggil Rocky Gerung dengan sebutan profesor. Hal ini melihat dari sisi lain Rocky Gerung, yakni kecerdasan atau kejeniusan. Namun riwayat pendidikan Rocky adalah S1 filsafat.

5. Selama 15 Tahun Tidak Pernah Ambil Gaji

Rocky menjadi dosen tidak tetap di Universitas Indonesia selama 15 tahun. Selama menjadi dosen, gajinya tidak pernah diambil. Alasannya, dia tak merasa miskin untuk menerima honor dari UI, yang jumlahnya tak seberapa.

Rocky mengungkapkan itu dalam cuitan di Twitter-nya. Dia menyebut gajinya disumbangkan ke sivitas UI.

6. Teman Gus Dur

Rocky Gerung merupakan teman Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Dia bersama Gus Dur dan Azyumardi Azra mendirikan Institut Setara. Setara merupakan lembaga pemikir nonpemerintah yang bergerak di bidang demokrasi dan hak asasi manusia pada 2005.

7. Pernah Menolak Sekolah Doktor di Prancis

Rocky pernah menolak melanjutkan sekolah S3 di Prancis. Hal ini karena dia tidak mempedulikan ijazah. Baginya, ijazah hanya bukti kita pernah sekolah, bukan bukti kita bisa berpikir.

8. Bicara Kitab Suci Fiksi

Rocky Gerung bicara kitab suci sebagai fiksi. Ucapan dia tentang itu sempat heboh. Bahkan dia dilaporkan ke polisi.

Menurutnya, ucapannya bukan untuk menistakan agama. Fiksi yang dimaksud Rocky bersifat imajinasi dan positif. Sedangkan fiktif yang memiliki makna negatif bagi Rocky adalah yang memiliki arti kebohongan dan kacau.



Saksikan juga video 'Blak-blakan Rocky Gerung: Kontroversi Kitab Suci Fiksi':

[Gambas:Video 20detik]

(nwy/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads