PA 212 Bantah Usamah Hisyam Soal Prabowo Tinju Meja: Itu Ilusi

PA 212 Bantah Usamah Hisyam Soal Prabowo Tinju Meja: Itu Ilusi

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 19 Des 2018 13:37 WIB
Foto: Damai Hari Lubis (dok. Pribadi)
Jakarta - Mantan anggota penasihat PA 212 Usamah Hisyam menurunkan tulisan di situs muslimobsession yang isinya menyebut Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto meninju meja di depan ulama dalam forum Dewan Penasihat 212 lantaran keislamannya dipertanyakan. PA 212 membantah Usamah.

"Tidak melihat serta tidak ada dengar dari siapa pun atas hal tersebut. Hanya ilusi Usamah saja mungkin," kata Kadiv Hukum PA 212 Damai Hari Lubis saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (19/12/2018).

Damai balik bertanya-tanya kepada Usamah terkait tulisan tersebut. Menurut Damai, ada kepentingan pribadi yang coba diperjuangkan Usamah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Atau sebagai salah satunya dari banyak alasan kepentingan pribadi, untuk pembenaran dirinya terhadap berbagai agenda (yang sebenar-benarnya beliau pastinya lebih tahu ) yang sudah nampak saat ini," kata dia.

"Yakni fakta melalui berbagai media atau berita, bahwasanya dirinya telah menyeberang ke kubu lain atau sebagai argumentasi saja atau latar belakang dari dirinya tentang alasan meninggalkan pilihan presiden dan wapres hasil rekomendasi Ijtimak ke-1 dan ke-2 dari para ulama," tegas Damai.


Tulisan Usamah--yang juga Ketum Parmusi--yang dimuat di situs muslimobsession tersebut diviralkan sejumlah pihak di media sosial seperti Twitter. Redaksi detikcom telah meminta konfirmasi Usamah mengenai tulisan tersebut dan Usamah menyatakan tulisan itu memang miliknya. Tulisan tersebut diberi judul 'Prabowo Marah Meninju Meja, Para Ulama Terperangah'. Dalam tulisan tersebut, Usamah juga menjelaskan alasannya mundur dari PA 212. Namun, perihal Prabowo meninju meja ditegaskannya bukan alasan utamanya mundur dari PA 212.

Intisari yang dia maksud di tulisan itu, mengenai alasan Usamah mundur dari PA 212. Usamah menegaskan alasan dia mundur dari PA 212 karena, menurutnya, PA 212 sudah jadi bagian dari timses salah satu calon presiden.

Dalam cerita versi Usamah yang viral itu, dia bercerita bahwa dia ingin memperjuangkan calon pemimpin yang benar-benar kaffah (sepenuhnya) sebagai muslim. Dia ingin Habib Rizieq Syihab maju pilpres, namun menurutnya Habib Rizieq menolak.

Usamah lanjut mengisahkan tentang forum Dewan Penasihat PA 212. Saat isoma Dewan Penasihat PA 212 berlangsung, kata dia, ada ulama yang berbisik kepadanya mengenai calon pemimpin muslim yang kaffah. Menurutnya, ada ulama yang berkata kepadanya bahwa argumentasinya benar namun ada kecurigaan bahwa dia menolak Prabowo.

"Masya Allah, kita mau bahas ijtima' ulama kok malah suuzhon? Bahas dulu figur yang memenuhi kriteria pemimpin muslim kaffah, baru bicara Jokowi. Bukankah lemah di mata manusia, belum tentu dihadapan Allah subhanahu wa ta'ala?" kata Usamah dalam tulisannya.

Usamah melanjutkan ceritanya. Semua ketegangan bermula sesaat setelah isoma berakhir tepat pukul 19.30 WIB. Seluruh Penasihat PA 212, disebut Usamah, kembali ke ruang rapat. Tak lama berselang, lanjut Usamah dalam tulisannya, Prabowo Subianto masuk ke ruang rapat, menyusul sejumlah Sekjen Partai seperti Ahmad Muzani (Gerindra), Eddy Soeparno (PAN), dan Afriansyah Ferry Noor (PBB).

Setelah Amien Rais mencabut skorsing rapat, masih menurut cerita versi Usamah, Amien mempersilakan Prabowo Subianto untuk berbicara, memberikan penjelasan apa yang akan diperjuangkan bila didukung PA 212. Namun, Usamah mengatakan reaksi Prabowo di luar dugaan.

"Di luar dugaan, pada mukadimah, Prabowo bicara kencang. Dengan nada suara tinggi, ia memprotes pihak-pihak yang meragukan kualitas keislamannya, ibadahnya, kemampuannya mengaji dan menjadi imam shalat. Yang sangat mengejutkan, ia berbicara sambil meninju keras meja rapat di depannya, sampai lima kali tinju, sehingga para ulama dan tokoh-tokoh yang hadir terperangah. Suasana menjadi tegang," tulis Usamah dalam situs muslimobsession.

"Sampai presentasi Prabowo selesai, forum rembuk Dewan Penasihat 212 itu pun tak pernah lagi membahas rekomendasi pencalonan Prabowo Subianto. Pertemuan malam itu seakan-akan menjadi legitimasi bahwa PA 212 secara resmi merekomendasikan Prabowo Subianto. Tak ada lagi musyawarah, apalagi voting. Saya juga tak bisa berbuat apa pun lagi. Kecuali terpekur, bagaimana bila suasana rapat kabinet seperti itu? Wallahu a'lam. Akhirnya, Ijtima' Ulama 1 berlangsung secara mulus mengajukan nama tunggal Prabowo sebagai capres. Sejumlah ustadz dan tokoh pergerakan Islam yang dianggap akan memperjuangkan HRS dan akan menolak pencalonan Prabowo, tak memperoleh undangan sebagai peserta ijtima' ulama. Mereka dianggap barisan yang hendak menggagalkan pencalonan Prabowo. Mereka tak diundang dalam ijtima ulama, termasuk saya. Itulah permainan politik tingkat tinggi panitia dengan menggunakan baju ijtima' ulama," sambung Usamah masih dalam tulisannya.



Saksikan juga video 'Video Prabowo Salah Wudhu Muncul Lagi':

[Gambas:Video 20detik]

(gbr/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads