"Saya suka karena dia sangat penyayang, caranya mengobrol, dan dia sangat pengertian ketika berdebat tentang hal sekecil apa pun," ujar Polly kepada detikcom di Luku Kitchen, Seminyak, Bali, Selasa (18/12/2018) malam.
Polly mengaku selama 1,5 tahun pacaran dengan Nur sudah empat kali bertemu dengan keluarga Nur. Selama pacaran, komunikasi keduanya lebih sering menggunakan Facetime.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polly mengaku sisi humoris, gaya bicara, hingga tema obrolan yang nyambung membuatnya jatuh hati kepada Nur. Dia mengaku banyak dibuat tertawa selama pacaran dengan Nur.
"Dia juga sangat suka merayu, bahkan hal sekecil apa pun bisa jadi bahan untuknya, bahkan tentang kebiasaan tidur," ujar Polly sambil tersipu.
"Yem, you're pretty but you're snoring," sahut Nur, yang dielak Polly.
"Dia selalu bicara soal mengorok, saya tidak (mengorok), saya janji," tukas Polly.
'Yem' merupakan panggilan sayang Nur ke Polly, sementara Polly memanggil Nur dengan sapaan 'honey' atau 'baby'. Tak mau kalah, Polly pun gantian meledek Nur yang jarang mandi.
"Saya selalu meledek dia karena selalu bau," ujar Polly.
"Karena saya memang nggak pernah mandi. Istilahnya kalau orang Jawa itu ngetes, sekarang kalau nyata tresno aku tak nyobo nggak adus, nyatane masih diambungi ki (kalau benar cinta, saya coba nggak mandi, ternyata masih diciumi, tuh)," sahut Nur.
Kebiasaan Nur itu pun diakui Polly jadi 'senjatanya' ketika dia melakukan hal buruk. Meski begitu, dia mengaku tetap cinta dengan Nur.
"Tapi saya tetap cinta," kata Polly dengan tatapan mata berbinar-binar.
Polly mengaku mantap menambatkan hatinya ke Nur. Hingga akhirnya keduanya sepakat menikah di desa asal Nur di Magelang.
"Saya suka sekali, suasananya natural, keluarganya ramah-ramah dan mencoba berkomunikasi meski saya tidak bisa bahasa Indonesia, tapi saya merasa di rumah," cerita wanita asal Cullingworth, Leeds, Inggris, itu. (ams/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini