"Tadi sekitar pukul 21.30 WIB, saya bersama keluarga sedang melintas menggunakan mobil di Jalan Gubeng. Saat itu saya dengar suara orang berteriak-teriak awas gempa, jangan jalan di trotoar," kata Rudi, warga Kertajaya, kepada wartawan di Jalan Raya Gubeng, Rabu (19/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi ada tiga mobil di depan saya. Waktu itu saya panik keluar dari mobil atau tidak. Karena saya lihat reklame Bank BNI masih bergoyang depan. Saya juga tidak bisa memastikan apakah ada korban atau tidak. Yang pasti pintu mobilnya terbuka," ujar Rudi.
![]() |
Rudi juga melihat banyak pekerja berpakaian proyek ikut berlarian ke arah utara Jalan Raya Gubeng. Melihat kepanikan pengguna jalan, ia akhirnya membelokkan mobilnya ke arah kanan menuju Jalan Biliton.
"Selain pegawai proyek, banyak perempuan yang berlarian ke arah sana (utara) Jalan Gubeng," kata Rudi.
"Saya tadi langsung membelokkan ke arah kanan jalan bersama pengendara lainnya," imbuhnya.
Rudi awalnya berangkat dari kawasan Kecamatan Sememi hendak menuju ke kantor Samsat Manyar. Ia bersyukur selamat dari kejadian tersebut.
"Saya masih ndredek (gemetaran) atas kejadian ini, karena saat itu melihat banyak orang berlarian di jalan. Saat itu pohon-pohon dan kabel-kabel bergeraknya cepat sekali," terang Rudi.
Tanah di Jalan Gubeng ambles sekitar pukul 21.30 WIB. Kedalaman tanah yang ambles itu mencapai 15 meter dengan lebar hampir 50 meter. (zak/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini