"Dokter hewan dan istrinya harus menjadi pelopor damai dalam pemilu di tahun depan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (17/12/2018).
Dalam Sosialisasi Empat Pilar di Gedung Nusantara V, kompleks gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, hari ini, mantan Menteri Kehutanan itu juga menyampaikan pemilu merupakan hal yang biasa karena dilaksanakan secara lima tahun sekali. Untuk itu, diharapkan semua orang saling menghormati dan menghargai dalam soal pilihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, masyarakat tak perlu gaduh dalam soal pilihan presiden karena calon yang ada saat ini sama-sama orang Indonesia. Mereka juga merupakan kader terbaik dari partai pengusungnya. Dalam Pemilu 2019, ia pun ingin adanya suasana yang penuh kegembiraan dan jauh dari rasa permusuhan.
Menurut Zulkifli Hasan, sistem demokrasi yang sudah disepakati sejak 17 Agustus 1945 seharusnya menghasilkan kedamaian, kesetaraan, kemakmuran, dan keadilan. Namun, dalam proses perjalanannya, ada kemajuan yang sudah dicapai, tapi ada pula yang perlu untuk diperjuangkan.
"Ada catatan-catatan pada demokrasi yang berkembang untuk dievaluasi," ungkapnya.
Saat ini, lanjutnya, ada penyimpangan demokrasi dan kedaulatan yang tidak digunakan dengan semestinya. Penyimpangan itu antara lain money politics, pembagian sembako, dan lainnya, yang terjadi saat pemilu.
Menurutnya, hal tersebutlah yang membuat pemilu menjadi mahal dan berbiaya tinggi. Akibatnya, calon kepala daerah mencari sponsor saat maju pilkada. Jika mereka terpilih, yang pertama dipikirkan adalah mengembalikan modal kepada para penyandang dana.
"Akhirnya kekuasaan yang ada untuk mencari kekayaan. Untuk itu, perlu ada perbaikan dalam sistem demokrasi yang ada," ungkapnya.
Zulkifli juga ingin demokrasi yang ada disempurnakan sehingga mampu mencapai tujuan yang ideal sesuai dengan cita-cita Indonesia merdeka. Ia juga ingin bangsa Indonesia bersatu agar bisa menciptakan keadilan dan kesetaraan. Untuk itu, semua elemen masyarakat pun harus bisa menjadi perilaku yang mempersatukan dan mengutamakan musyawarah untuk mufakat, bukan yang memecah belah.
"Indonesia yang adil dan makmur. Perilaku seperti inilah yang akan menciptakan keadilan bagi semua dalam wadah NKRI," pungkasnya.
Tonton juga video 'Ribuan Kotak Suara 'Kardus' Rusak Diterjang Banjir di Bali':
(prf/ega)