Program Gertak di Trenggalek, Dulu Dicibir Kini Berbuah Sanjungan

Program Gertak di Trenggalek, Dulu Dicibir Kini Berbuah Sanjungan

Advertorial - detikNews
Senin, 17 Des 2018 00:00 WIB
Bupati Trenggalek Emil Dardak menerima penghargaan Piala Emas Good Practice Awards - Otonomi Awards (OA) dari Mendagri Tjahjo Kumolo (Foto: dok. Pemkab Trenggalek)
Jakarta -

Gerakan Tengok Bawah Masalah Kemiskinan (Gertak) merupakan salah satu program andalan pasangan Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak dan Wakil Bupati, Moch. Nur Arifin untuk penanggulangan berbagai persoalan sosial dengan memanfaatkan Dana Non APBD.

Program yang diluncurkan pada 2016 lalu tersebut berawal dari banyaknya masalah sosial yang ada di masyarakat. Di sisi lain pemerintah daerah memiliki keterbatasan dana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sehingga penanganan dampak sosial dan kemiskinan tidak bisa tertangani dengan cepat.

Dari situlah Pasangan Pemimpin Muda Trenggalek ini memutar otak agar bisa mengentaskan permasalahan dengan cepat. Akhirnya ia menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk menggalang dana dari zakat, infak dan sedekah dari para Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun instansi lain serta masyarakat umum.

Untuk merangsang jajarannya agar mau menyalurkan zakat maupun sedekah melalui Baznas, Wakil Bupatinya menyumbangkan seluruh gaji dan tunjangan kerjanya kepada Baznas. Emil Dardak pun juga tidak lepas untuk menyumbangkan sebagian gajinya ke lembaga zakat ini.

Hasilnya, animo dari para PNS mengalami peningkatan yang signifikan. Pasangan kepala daerah ini tidak meminta PNS untuk menyumbangkan 2,5% dari gaji secara penuh. Namun pihaknya menyarankan agar para PNS menyalurkan 1% dari gaji secara sukarela. hal tersebut agar target Rp 7 miliar hingga Rp 9 miliar dalam setiap tahunnya bisa terealisasi.

Tahun 2017, Baznas mampu mengumpulkan zakat, infak, sedekah sebesar kurang lebih Rp 200 juta perbulan dan di tahun 2018 meningkat menjadi Rp 250 juta per bulannya. Padahal pada tahun-tahun sebelumnya hanya mampu terkumpul kurang lebih Rp 10 juta. Angka tersebut dinilai belum maksimal karena target yang diharapkan sebesar Rp 800 juta tiap bulannya.

Program Gertak di Trenggalek, Dulu Dicibir Kini Berbuah Sanjungan

Wakil Bupati Trenggalek H. Moch. Nur Arifin bersama masyarakat bergotong royong melaksanakan bedah rumah Program Gertak (Foto: dok. Pemkab Trenggalek)

Dana yang terkumpul pada Baznas ini langsung habis digunakan untuk beberapa kegiatan pengentasan kemiskinan dan kerentanan di Trenggalek. Seperti, membantu beberapa masyarakat miskin di Trenggalek untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dengan segera.

Kemudian, mendaftarkan dan membayarkan premi asuransi kesehatan bagi masyarakat miskin yang belum terjangkau Kartu Indonesia Sehat (KIS). Hingga bedah rumah dan masih banyak kegiatan lainnya.

Semua kegiatan tersebut dikelola secara transparan, profesional dapat dengan mudah diakses oleh seluruh elemen masyarakat. Penggunaan dana di Baznas Trenggalek juga mendapatkan audit dari auditor independen.

"Data kemiskinan itu semuanya sudah ada by name, by address di Posko Gertak. Ketika masyarakat ada yang membutuhkan bantuan, misalkan biaya pengobatan, bisa langsung ke Posko Gertak dan disitu akan ada datanya, sebagai bentuk verifikasi," ujar Wakil Bupati, Moch. Nur Arifin.

Di kantor Gertak tersebut juga terdapat berbagai petugas dari berbagai instansi, mulai dari Baznas, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, serta beberapa instansi lainnya.

Selain itu, pihaknya juga merekrut relawan yang diberi nama Pasukan Pink, tim tersebut bertugas melakukan verifikasi di lapangan untuk memastikan apakah warga yang mengajukan bantuan benar-benar miskin atau tidak.

Program Gertak sempat menuai cibiran dari sebagian kalangan maupun masyarakat, namun berkat konsistensi dan pengelolaan yang profesional, program tersebut kini mendapatkan sambutan yang baik dari masyarakat.

Menteri Dalam Negeri RI Thahjo Kumolo pun secara langsung menyerahkan penghargaan kepada Bupati Trenggalek, Emil Dardak. Sekaligus menandai bahwa program ini meraih Piala Emas Good Practice Awards - Otonomi Awards (OA) 2018 Jatim yang diselenggarakan Jawa Pos Institute of Pro Otonomi (JPIP) dan Pemprov Jatim.

Gertak bersaing dengan 40 kandidat inovasi lain yang memiliki program kerja sejalan pada tahun 2018 ini. Hanya ada 3 Piala Emas Good Practice Awards yang berhasil mendapatkannya, dan Program Gertak lah salah satunya.

Bahkan beberapa kabupaten/kota lintas kabupaten maupun provinsi lain juga telah melirik Program Gertak di Kabupaten Trenggalek ini untuk dijadikan rujukan studi banding guna diterapkan di daerahnya.

Dikonfirmasi mengenai hal ini, Emil Dardak mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang bersangkutan.

"Tentunya kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi atas berjalannya program ini, terkhusus para ASN yang telah mau berpartisipasi menyisihkan sebagian gajinya demi mendukung Program Gertak ini. Mari kita lanjutkan terus agar makna pemerintah hadir dalam masyarakat bisa kita ke depankan," ungkapnya.


(adv/adv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.