"Ada cerita pak presiden, caleg mustadh'afin ini meskipun terbatas tapi punya ide dan kreasi yang tak terbatas. Salah satunya ada caleg dari Pamekasan. Karena baru lulus sudah nyaleg DPR provinsi, bingung," ujar Cak Imin saat konsolidasi caleg PKB di Balai Sarbini, Jakarta, Senin (17/12/2018).
Caleg itu, kata Cak Imin, meminta restu kepada kiai sambil membawa tanah untuk dibacakan doa. Caleg tersebut berharap tuah sang kiai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanah tersebut diambil dari rumah sang kiai dan sudah dibacakan doa. Mendengar harapan si caleg, sang kiai lantas memanggil alumni hingga senior pondok pesantrennya demi memenangkan si caleg.
"Dijawab 'saya tahu, kiai punya kesaktian, tanah ini akan berubah menjadi hipnotis yang memilih saya'. Waktu itu di 2014. Waktu itu tanahnya dibacakan Al Fatihah. Setelah dibacakan, kiai nya bingung, 'kalau dia nggak terpilih berarti kesaktian saya nggak ada'. Akhirnya dia kumpulkan semua alumni dan senior-senior, 'menangkan anak ini, kalau anak ini nggak menang saya nggak sakti lagi'," ujar Cak Imin.
Selain itu, Cak Imin mengatakan PKB memiliki keterbatasan uang untuk memenangkan Pemilu 2019. Tapi ia yakin PKB dapat mengatasi kekurangan tersebut.
"Media, kemudian money, otomatis, kita pas-pasan. Ada yang modalnya apa bisa terpilih, modalnya kerja keras dan ke kuburan. Kenapa ke kuburan? Karena di kuburan ada Wi-Fi yang menyambungkan yang hidup dan yang mati. Tapi yang menemukan Wi-Fi bukan orang NU, tapi orang NU yang menemukan Wi-Fi di kuburan tadi," ujar Cak Imin.
Saksikan juga video 'Cak Imin Sebut Jokowi-Ma'ruf Bak Jas Merah-Jas Hijau':
(dkp/dhn)












































