"Sistem ini merupakan salah satu solusi efektif dalam upaya mitigasi mengurangi korban jiwa akibat banjir dan longsor," ungkap Direktur Penanganan Daerah Rawan Bencana, Kemendes PDTT Hasman Maa'ni dalam keterangannya, Senin (17/12/2018).
Alat deteksi dini ini diserahkan oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu (Ditjen PDTu) Kemendes PDTT kepada Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sabtu (15/12).
Plakat simbolis diserahkan langsung oleh Plt Dirjen PDTu, Aisyah Gamawati, kepada Asisten Bidang Pemerintahan Kabupaten Pasaman Barat, Edi Murdani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alat deteksi dini saat ini ditempatkan di desa Aia Gadang, Kecamatan Pasaman. Sedangkan untuk bronjong berada pada desa Batang Pasanggian, Kecamatan Talamau.
Sementara itu, Edi, yang hadir mewakili Bupati Pasaman Barat, menyambut baik bantuan ini.
"Sebagai salah satu daerah yang memiliki banyak desa dengan karakteristik risiko bencana tinggi, kita tidak bisa berdiam diri menunggu bencana," cerita Edi.
Menurutnya, ini merupakan bentuk ikhtiar untuk memperkuat kesiapsiagaan bencana di tingkat desa.
Senada dengan Edi, Febby Dt Bangso, Staf Khusus Menteri Desa, yang turut hadir dalam acara serah-terima ini, menyampaikan bahwa sejatinya dana desa difokuskan untuk pengembangan usaha ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.
"Itu fokus utama penggunaan di dana desa 2019, dan untuk pemberdayaan di bidang kebencanaan sangat dimungkinkan melalui instrumen dana desa, misal pelatihan kader siaga bencana desa," paparnya.
Untuk mengetahui informasi lainnya dari Kemendes PDTT, klik di sini.
Saksikan juga video 'Melihat Cara Kerja Pendeteksi Gempa dan Tsunami':
(ega/mul)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini