Mahathir: ASEAN Harus Tekan Myanmar dan Suu Kyi Soal Rohingya

Mahathir: ASEAN Harus Tekan Myanmar dan Suu Kyi Soal Rohingya

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 17 Des 2018 12:34 WIB
para pengungsi Rohingya (Foto: BBC World)
Kuala Lumpur - Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad menyerukan ASEAN untuk mengambil langkah-langkah tegas terhadap Myanmar dan pemimpinnya, Aung San Suu Kyi, guna mengakhiri kekejaman terhadap warga muslim Rohingya.

Lebih dari 720 ribu pengungsi Rohingya telah pergi dari negara bagian Rakhine, Myanmar ke Bangladesh sejak Agustus 2017 lalu, ketika militer Myanmar melancarkan "operasi pembersihan" yang menewaskan ribuan orang. Operasi militer tersebut dilancarkan setelah serangan para militan ke pos-pos keamanan.

PBB dan Amerika Serikat menyebut operasi militer Myanmar tersebut genosida. PBB bahkan menyerukan para jenderal Myanmar diadili di Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) atau pengadilan internasional atas dakwaan genosida.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




"Kita bisa meminta pemerintah Myanmar, namun jika tak ada respons dan kekejaman terus berlanjut, ASEAN harus mendukung langkah-langkah internasional untuk menghentikan penyalahgunaan kekuasaan dan ketidakadilan ini di Myanmar," kata Mahathir dalam wawancara dengan surat kabar The Nation seperti dilansir The Star, Senin (17/12/2018).

"ASEAN harus mempelajari bagaimana menekan pemerintah yang tidak memperlakukan rakyat mereka sendiri dengan adil dan baik," imbuhnya.

"Jika ASEAN hanya membiarkan orang-orang ini dibantai, sepertinya kita tidak bertindak secara bertanggung jawab," tegas Mahathir.




Mahathir mengatakan, dirinya dan para pemimpin negara-negara lain telah menyerukan Suu Kyi untuk membantu Rohingya, sama seperti ketika negara-negara lain berupaya melindungi dia ketika dia menjadi korban ketidakadilan di bawah rezim militer Myanmar tahun 1989-2010.

"Aung San Suu Kyi pernah berperang melawan militer, tetapi sekarang dia adalah anggota pemerintah dan tidak dapat memiliki pengaruh apa pun atas militer," ujar Mahathir.

"Dia seharusnya tidak mengasosiasikan dirinya dengan militer. Mereka tidak adil padanya dan sekarang mereka tidak adil kepada Rohingya," imbuhnya.


Saksikan juga video 'Amnesty International Cabut Penghargaan HAM Suu Kyi':

[Gambas:Video 20detik]


Mahathir: ASEAN Harus Tekan Myanmar dan Suu Kyi Soal Rohingya



(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads