Kursi Wagub DKI masih Kosong, Hanura: Kasihan Warga DKI

Kursi Wagub DKI masih Kosong, Hanura: Kasihan Warga DKI

Muhammad Fida Ul Haq - detikNews
Senin, 17 Des 2018 11:08 WIB
Balai Kota DKI Jakarta (Foto: Niken Purnamasari/detikcom)
Jakarta - Posisi wakil gubernur DKI kosong masih kosong usai ditinggalkan Sandiaga Uno yang menjadi cawapres. Hanura meminta PKS dan Gerindra segera menentukan nama dan meminta keduanya tidak mengutamakan kepentingan partai.

"Saya harap kawan-kawan partai pendukung seriuslah. Bukan hanya kepentingan dua partai politik, tapi kepentingan warga Jakarta," kata Sekretaris Fraksi Hanura DPRD Veri Yonnefil di DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (17/12/2018).


Veri menilai tidak ada keseriusan antara Gerindra dan PKS dalam menentukan wakil gubernur. Dia menyebut hal itu berdampak pada penyerapan anggaran pada APBD 2018 yang tidak maksimal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya lihat tidak ada keseriusan, untuk segera mengisi posisi wagub. Karena belum menenemukan titik temu dengan partai pendukung. Kasihan warga DKI, kasihan masyarakat DKI melihat seperti ini, kita lihat anggaran 2018 Silpa-nya terlalu besar," ucap Veri.


Veri mengatakan Hanura tidak bisa melakukan intervensi. Dia mengatakan kewenangan memilih wagub merupakan hak dari PKS dan Gerindra.

"Kita tidak masuk ke ranah itu (intervensi). Kita harap aja dua partai serius," jelasnya.

Veri sendiri berharap partai pengusung dapat menyodorkan nama wagub yang memahami persoalan Jakarta. Masalah yang disoroti Hanura di antaranya adalah macet dan banjir.


"(Wagub) yang paham dan mengerti Jakarta, itu prioritas utama. Bukan setelah menjabat baru mencari apa masalah di Jakarta," paparnya.

PKS dan Gerindra masih belum sepakat untuk menentukan nama calon wagub. Gerindra sendiri sudah meminta proses fit and proper test pada dua nama wagub yang disodorkan PKS yaitu Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. (fdu/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads