Ribuan alumni dari berbagai daerah sudah memadati Alun-alun Utara Yogyakarta sejak pagi. Uniknya, dalam pawai ini para peserta dan sejumlah tokoh yang hadir mengenakan pakaian adat dari daerahnya masing-masing.
Pembukaan nitilaku memang dihadiri sejumlah tokoh, seperti Rektor UGM Panut Mulyono, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Selain itu juga tampak Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada wartawan, Ganjar menjelaskan nitilaku merupakan upaya alumni untuk mengenang sejarah terbentuknya UGM. Sejarah UGM sendiri memang tidak bisa dilepaskan dari peran Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
![]() |
"Agar kita tidak lupa pada sejarah, dan tentu momen inilah cara kita meresapi dan cara kita menghayati (sejarah terbentuknya UGM)," ujar Ganjar yang juga menjabat Ketum Kagama di Alun-alun Utara Yogyakarta, Minggu (16/12/2018).
Ganjar melanjutkan, dalam pawai budaya nitilaku ini memang pihaknya ingin menampilkan sesuatu yang berbeda. Oleh karenanya, para peserta mengenakan pakaian adat dari daerahnya masing-masing.
"Ini (pakaian yang dikenakan) ada nuansa jadul. Jadi nanti akan dilihat mereka (berpakaian) yang bernuansa zaman dahulu," pungkas Ganjar. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini