Di sebelah utara rel kereta api, dinding jalan layang dihias dengan mural berkonsep klasik futuristik. Terdapat tiga sisi dinding yang dipenuhi coretan tangan.
Di dinding sisi timur, tampak lima tokoh Pandawa yang divisualisasikan dengan bentuk wayang orang. Di dinding sisi barat menceritakan epos Ramayana versi modern.
![]() |
"Dari warnanya dapat kita lihat sangat cerah sehingga terlihat futuristik. Gambarnya juga kita bikin modern, seperti gambar Rama menggunakan panah modern," kata koordinator seniman mural, Irul Hidayat, Sabtu (15/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan di sisi utara, mural akan menggambarkan tokoh-tokoh asal Solo, baik dari olahragawan hingga seniman. Di bagian ini, pengerjaan mural masih dalam tahap awal.
![]() |
"Kalau di sisi barat dan timur tinggal finishing. Di sisi utara masih awal-awal. Kita mulai sejak 15 November dan targetnya selesai 20 Desember 2018," ujarnya.
Irul menjelaskan mural dibuat tak sekadar sebagai hiasan. Di sisi timur dan barat, mural difungsikan agar pengendara memperlambat lajunya.
Sedangkan di sisi utara mural dibuat agar dapat dinikmati sambil lalu. Karena di sisi tersebut merupakan jalur cepat.
![]() |
"Jalan di sisi barat dan timur kan sempit, ada terowongan juga, makanya harus lambat. Beda dengan sisi utara yang merupakan jalur cepat," ujar dia.
"Tapi secara umum mural ini beda dengan di Jalan Gatot Subroto yang dibuat detail karena orang melihatnya sambil berhenti. Kalau di flyover kita hanya main garis dan bidang, jadi bisa dilihat sambil berjalan," ujarnya menambahkan.
Selain mural, pemkot juga menambahkan ornamen lain, seperti motif batik di sepanjang sisi jalan layang. Khusus di sebelah selatan rel, dinding jalan layang dihias dengan keramik warna-warni.
![]() |
Sementara itu, Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan ornamen-ornamen tersebut disesuaikan dengan karakter Kota Surakarta. Meski sarat dengan simbol Jawa, ornamen ini tetap terkesan modern.
"Konsepnya kan etnik tapi futuristik. Ada gambar wayang, ada olahragawan juga karena di sini dekat dengan Stadion Manahan. Kreativitas pemuda ini mampu menggambarkan bahwa Solo masa lalu adalah Solo masa depan," pungkasnya. (bai/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini