"Selama ini, bukannya sudah sangat ofensif?" ungkap jubir BPN Prabowo-Sandi, Faldo Maldini menanggapi strategi baru TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, lewat pesan singkat, Jumat (14/12/2018).
Strategi untuk bermain menyerang disampaikan oleh Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir. Faldo lalu mengomentari soal posisi Erick yang dinilainya mengatur strategi baru karena melihat adanya 'celah' dari pola-pola kerja TKN Jokowi-Ma'ruf.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin memang, strategi beliau selama ini tidak terlalu bekerja, performa pemainnya juga buruk, jadi harus ubah strategi untuk keluar dari tekanan, ya tidak apa-apa juga," imbuh Faldo.
Erick Thohir sebelumnya mengatakan selama ini kubu pasangan nomor urut 01 lebih sering defensif. Bahkan, menurut Erick, selama ini pelaporan terhadap Jokowi-Ma'ruf tidak benar adanya. Oleh sebab itu, mau tidak mau kini timses Jokowi-Ma'ruf diminta beralih ke mode 'menyerang'.
Faldo menyoroti pernyataan Erick. Menurutnya apa yang disampaikan Erick merupakan strategi untuk menaikkan citra kubu Jokowi-Ma'ruf sebagai pelabelan yang bertolak belakang dengan pihak lawan, dalam hal ini adalah tim Prabowo-Sandiaga.
![]() |
"Saya pancasila, anda bukan. Saya toleran, anda radikal. Saya demokratis, anda Orba. Saya jujur, anda hoax. Kan sentimen itu yang dimainkan terus oleh pihak petahana," kata Faldo.
Untuk itu, ia mengaku heran mengapa Erick Thohir Cs menyebut mereka selama ini menggunakan strategi defensif atau bertahan. Padahal menurut Faldo, bermain menyerang selama ini sudah dilakukan pihak Jokowi-Ma'ruf.
"Saya heran, defensifnya sebelah mana. Itu buat politik kita diametral, belah bambu. Mereka lupa yang ditunjuk juga rakyatnya Bapak Presiden," sebut caleg PAN Dapil Kabupaten Bogor ini.
Strategi yang digunakan Erick Thohir dinilainya bisa berpotensi memecah belah masyarakat.
"Pernyataan ingin menyerang ini juga bagian dari membelah-belah. 'Sekarang, saatnya kami yang menyerang, selama ini kami terzalimi'. Kan pesannya itu," tutup Faldo.
Tonton juga video 'BPN: Sandi Terapkan Konsep Pilkada DKI di Jateng':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini