Soal 'Sandi Pulanglah', Erick Thohir: Bedakan Pemilu dan Sinetron

Soal 'Sandi Pulanglah', Erick Thohir: Bedakan Pemilu dan Sinetron

Samsudhuha Wildansyah - detikNews
Kamis, 13 Des 2018 16:45 WIB
Erick Thohir (Wildan/detikcom)
Jakarta - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir, menyindir kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ia meminta agar pemilu tidak disamakan dengan sinetron yang penuh drama.

"Kita mesti bedain dong pemilu sama sinetron, sandiwara. Mesti kita bedain dong. Pemilu ini memilih pimpinan yang bisa memajukan bangsa Indonesia yang bisa membuat bangsa kita bersih dari korupsi, sejahtera, keadilan untuk semua, bukan yang sandiwara atau sinetron. Kalau itu di TV aja kita nonton," kata Erick di Hotel Acacia, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (13/12/2018).

Erick enggan menyebut dengan tegas sindirannya itu apakah untuk cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno atau bukan. Namun ia mengaku sedang mempelajari soal peristiwa terpasangnya poster 'Sandi Pulanglah' saat Sandiaga berkunjung ke Pasar Kota Pinang, Sumatera Utara, beberapa hari lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Saya lagi pelajari juga cuma yang saya dapat (infonya) seperti itu," ungkap Erick.

Seperti diketahui, beredar potongan video dari anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Yuga, yang menunjukkan poster bertulisan 'Pak Sandiaga Uno, sejak kecil kami sudah bersahabat, jangan pisahkan kami gara-gara Pilpres, Pulanglah!!!'. Peristiwa itu diketahui terjadi saat Sandiaga berkampanye di Kota Pinang.

Dalam siaran pers tim pemenangan Prabowo-Sandiaga, poster-poster penolakan tampak terpasang di sejumlah lapak pedagang. Sandi juga disebut sempat menghentikan langkah membaca spanduk penolakan itu dan bertanya kepada para pedagang apakah dirinya harus pulang. Sejumlah pedagang pun menjawab 'jangan'.

Timses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sendiri sudah membantah keberadaan poster itu sebagai sandiwara. Menurut timses Prabowo-Sandi, poster itu memang ada dan merupakan bentuk aspirasi masyarakat.


"Jadi saya agak marah kalau ada yang bilang itu rekayasa, ini tidak ada rekayasa sama sekali, ini memang dinamika di masyarakat yang harus didengarkan," ucap Yuga.

Sementara itu, juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily, tetap menduga hal itu sebagai sandiwara yang dibuat oleh kubu Prabowo-Sandiaga. Keberadaan poster itu disebut sebagai playing victim pihak cawapres Sandiaga Uno.

"Kami tegaskan bahwa terlalu kentara bahwa itu sandiwara. Coba kita lihat secara saksama video yang beredar bahwa ada orang yang mengaku disuruh memasang tulisan itu. Itu kan jelas itu bagian victim player (playing victim)," kata Ace kepada wartawan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/12).



Simak video 'Penolakan Sandiaga di Sumut Dinilai 'Sandiwara Kacangan'':

[Gambas:Video 20detik]

(elz/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads