Libur Akhir Tahun, Polda Jabar Waspadai Manipulasi Harga Pangan

Libur Akhir Tahun, Polda Jabar Waspadai Manipulasi Harga Pangan

Dony Indra Ramadhan - detikNews
Kamis, 13 Des 2018 09:24 WIB
Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto mengecek harga pangan di pasar. Hal ini berkaitan jelang libur Natal dan Tahun Baru. (Foto: Dony Indra Ramadhan/detikcom)
Bandung - Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto dan Pangdam Siliwangi Mayjen Tri Soewandono blusukan ke pasar. Dua jenderal bintang dua itu mengecek harga pangan jelang libur akhir tahun.

Agung dan Tri mengecek sejumlah harga pangan di Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, pada Kamis (13/12/2018). Keduanya mendatangi beberapa jongko mulai dari pedagang sayuran hingga daging-dagingan. Selain dua jenderal itu, Sekda Jabar Iwa Karniwa juga ikut mengecek.


Usai melakukan pengecekan, Agung menjelaskan kondisi harga pangan cenderung stabil. Tidak ada kenaikan harga secara signifikan. "Kita sengaja karena akan melaksanakan libur panjang, jadi biasanya ada kenaikan harga sembako. Hasil pengecekan tadi, tidak ada kenaikan," ucap Agung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia memastikan pihaknya akan terus memonitor kondisi harga pangan di pasar-pasar tradisional. Polisi berjanji menindak tegas apabila ditemukan pelanggaran seperti upaya mempermainkan harga.

"Tim satgas pangan akan menelusuri distributornya dan tetap menelusuri sampai pelaksanaan libur tahun baru. Kalau (kenaikan) mekanisme pasar, fine saja. Tapi kalau ada indikasi manipulasi atau monopoli, kita akan melakukan penyelidikan," tutur Agung.

Menurut dia, hal terpenting dalam pengecekan ini terkait tingkat kesehatan dari harga pangan itu sendiri. Dalam pengecekan yang dilakukan, pihaknya menyatakan tidak ada temuan yang mengarah ke pencampuran zat berbahaya.

"Paling penting itu tingkat kesehatan makanan, tadi cek sampel ayam, daging ikan yang paling penting bakso harus halal, kedua harus terbebas dari campuran," ujar Agung.


Salah satu pedagang sayuran, Sri (54), mengatakan belum ada kenaikan harga akhir-akhir ini. Salah satu yang mengalami kenaikan hanya sayuran wortel dari Rp 16 ribu menjadi Rp 18 ribu.

Dia juga menuturkan harga sayuran yang dia jual. Untuk cabai rawit harganya masih stabil di angka Rp 35 ribu. Cabai tanjung Rp 40 ribu dan jengkol Rp 30 ribu. "Belum ada yang naik tinggi. Paling wortel saja naik Rp 2 ribu. Itu naik karena faktor cuaca," kata Sri.

Sri sempat merinci jumlah harga tersebut ke Kapolda, Pangdam dan tim satgas pangan. Harga yang disebutkan Sri, khususnya harga cabai rawit, sempat membuat Dirkrimsus Polda Jabar yang juga ketua tim satgas pangan, Kombes Samudi keheranan. Pasalnya harga cabai rawit yang telah didata olehnya Rp 30 ribu.

"Harga cabai rawit kenapa Rp 35 ribu? Belinya berapa, dari mana?," tanya Samudi.

Sri menjawab bahwa cabai rawit yang dia dapat berasal dari Pasar Andir. "Ambil dari Pasar Andir. Rp 5 ribu itu buat ongkos. Paling nanti mentoknya (jual) Rp 32 ribu," kata Sri.

"Jangan dinaikkan lagi ya, kan pasar Andir dekat," kata Samudi kepada Sri.

Sekda Jabar Iwa Karniwa meminta warga Jabar tak panik terkait harga pangan jelang libur akhir tahun. Pemprov Jabar menjamin tidak akan ada kelangkaan termasuk bakal menekan harga pangan di Jabar.

"Enggak usah panik. Kami pun dari Pemprov akan terus memonitor. Kita akan all out. Untuk stok juga alhamdulillah cukup," kata Iwa. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads