"Dugaan saya, mereka mengalihkan perhatian saja karena itu Jateng itu wilayah surplus kemenangan Jokowi terbesar," ujar founder LSI, Denny JA, saat dihubungi detikcom, Rabu (12/12/2018).
Denny mengatakan Jateng bukanlah wilayah yang mudah direbut suaranya. Berdasarkan survei yang dilakukan lembaganya, per hari ini, suara Jokowi di Jateng unggul jauh atas Prabowo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Denny, berdasarkan data itu, mustahil bagi Prabowo-Sandiaga memenangi wilayah yang selama ini dikuasai oleh sang petahana. Hal itu juga pasti dipahami oleh Prabowo-Sandiaga.
"Tampaknya Prabowo-Sandi hanya ingin mengalihkan perhatian saja. Karena mustahil dia bisa mengalihkan Jokowi di sana," ujarnya.
Lantas pos pertempuran itu upaya mengalihkan kubu Jokowi-Ma'ruf dari apa?
"Mengalihkan perhatian supaya tim Jokowi fokus pada Jateng dan kurang memperhatikan daerah lain. Jateng itu sudah kokoh sekali. Jadi justru dia harus memperhatikan wilayah lain, seperti di Jabar dan Banten. Atau lebih banyak lagi, Jabar, Banten, dan DKI," kata Denny.
Denny menilai Jabar, Banten, dan DKI adalah wilayah segitiga emas yang sebenarnya ingin dikuasai oleh kubu Prabowo-Sandiaga. Sebab, di tiga wilayah itu kesempatan bagi Prabowo-Sandiaga lebih besar dibanding di Jateng.
"Dari 34 provinsi di Indonesia, pertarungan paling seru dengan populasi paling banyak itu di segitiga, triangle, itu ya. Segitiga itu Jabar, Banten, DKI. Kenapa? Karena populasinya banyak, namun kemungkinan saling mengalahkan juga besar di sana. Jokowi mungkin mengalahkan Prabowo di Banten, Jabar, DKI. Begitu pula sebaliknya. Itulah pertarungan yang sebenarnya, bukan di Jateng," tuturnya.
"Seperti main catur, kita sebenarnya ingin menyerang sebelah kiri, tapi belagaknya ke sebelah kanan," pungkas Denny.
(mae/iy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini