Bima Arya Tegaskan Netral di Pilpres 2019

Bima Arya Tegaskan Netral di Pilpres 2019

Mochamad Solehudin - detikNews
Selasa, 11 Des 2018 13:57 WIB
Foto: Mochamad Solehudin
Bandung - Wali Kota Bogor Bima Arya menegaskan tidak akan terlibat secara langsung dalam kampanye Pilpres 2019. Dia memilih bersikap netral dan fokus menjalankan tugas sebagai kepala daerah di Kota Bogor.

"Saya sudah sampaikan, saya tidak ikut Pilpres. Saya netral berdiri di atas kepentingan (semua) fokus pada upaya menjaga keamanan dan ketertiban dan fokus menyelesaikan program-program prioritas," katanya saat ditemui di Hotel Aryaduta, Kota Bandung, Selasa (11/12/2018).

Bima yang juga politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) menilai, saat kepala daerah terlalu sibuk mengurusi Pilpres berpotensi memecah keutuhan di masyarakat. Karena menurutnya Pilpres sangat sensitif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau wali kota atau kepala daerah sibuk, Pilpres saya kira bisa membelah. Kalau Pileg wajar, karena kader dan kita ikut mendorong. Tapi kalau Pilpres itu terlalu sensitif sebaiknya kepala daerah menjaga prinsip netralitas," ucapnya.

Dia mengaku, telah menyampaikan terkait masalah tersebut kepada pimpinan pusat PAN. Keinginannya juga disambut baik oleh pengurus di tingkat DPP. "Saya sudah sampaikan dengan pimpinan partai dan sudah dipahami baik oleh Ketum maupun Sekjen," ucapnya.

Disinggung mengenai adanya kader PAN yang mengalihkan dukungan ke pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, dia memandang itu sebagai dinamika yang harus dibaca oleh pimpinan PAN di tingkat pusat. Apalagi lanjut dia, Pemilu 2019 cukup unik karena Pilpres dan Pileg digelar secara bersamaan.

"Karena bersamaan sama Pileg, jadi efek dinamika yang berbeda di masing-masing daerah. Teman-teman membaca di daerah. Kecenderungan Pilpres kemana dan akan mempengaruhi Pilegnya," kata dia.

Dinamika itu, coba dipetakan oleh kader atau pengurus paratai di tingkat daerah. Meski kosekuensinya berbeda dengan keputusan DPP terkait arah dukungan di Pilpres. Karena pengurus partai daerah berupaya mengamankan suara untuk para calon legislatifnya.

"Karena begini, karena bersamaan dengan Pileg secara politik logis. Karena (pengurus daerah) ingin mendulang suara para calegnya. Ini kalkulasi daerah yang harus dibaca oleh pusat," ujarnya.


Saksikan juga video 'Bima Arya Setuju Eks Koruptor Dilarang Nyaleg':

[Gambas:Video 20detik]

(mso/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads