KPK Ajak Pemerintah Bangun Karakter Anak yang Berintegritas

KPK Ajak Pemerintah Bangun Karakter Anak yang Berintegritas

Samsudhuha Wildansyah - detikNews
Selasa, 11 Des 2018 11:59 WIB
Foto: Wakil Ketua KPK Saut Situmorang di rakornas pendidikan antikorupsi. (Wildan-detikcom)
Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar acara rapat koordinasi nasional (rakornas) dan penandatanganan komitmen implementasi pendidikan antikorupsi. KPK berharap karakter berintegritas ditanamkan ke anak-anak.

"Mari kita mulai dari awal membangun karakter anak-anak agar berintegritas dari awal, dari nol supaya mereka berintegritas. Setiap tahun kami membuat karakter dengan berbagai cara," kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang dalam sambutannya di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Selasa (11/12/2018).


Pernyataan itu disampaikan Saut saat membuka rakornas. Nantinya, akan ada penandatanganan komitmen implementasi pendidikan antikorupsi oleh Ketua KPK, Kemendagri, Kemenristek Dikti, Kemendikbud dan Kemenag.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saut berharap dalam penandatangan integritas itu dapat membuat anak-anak di Indonesia berintegritas, memiliki kejujuran dan tidak mudah disogok. Dia juga menyebut KPK memiliki 9 poin dalam membentuk kepribadian seseorang. Dia berharap hal itu juga bisa diterapkan dalam pendidikan anak-anak guna mewujudkan pendidikan antikorupsi.

"Yang saya sebutkan tadi mulai dari jujur, peduli, mandiri, tanggung jawab, sederhana, adil, berani, disiplin dan kerja keras tadi itu 9 nilai di KPK. Apakah orang kalau memiliki 9 nilai itu dia jadi memperlemah dirinya? menjadi tidak punya daya saing di negara kita," kata Saut.

"Jujur, mandiri, berani, tanggungjawab, sederhana, adil, kami menyebutnya 9 nilai di KPK. Nanti akan kami ajarkan mulai dari SD sampai pensiun. Bahannya sudah disiapkan. KPK masuk ke dalam 9 nilai itu. 9 nilai itu kami menyebutnya integritas," sambungnya.


Dia mengatakan anak-anak harus diajarkan agar bisa bersaing dengan orang-orang dari negara lain di masa depan. Saut menyebut sekolah sangat menentukan karakter anak bangsa.

"Saya mengatakan kalau umpamanya karakter kita lakukan dalam awal bangsa ini terbentuk di situ bicara hak dan kewajiban terhadap lingkungannya. Kita nggak mau mata pelajaran ini, suatu saat kita sudah pensiun semua, sekali lagi mari kita buat integritasnya yang benar," tutur Saut.


Selain itu, Saut menyebut guru-guru di sekolah harus membuat anak-anaknya memiliki sifat-sifat yang baik. Tujuannya agar generasi mendatang, anak-anak yang ditanamkan pendidikan mulai dari saat ini menjadi orang yang berguna.

"Dan itu lah kurikulum yang harus kita ciptakan, orang yang ramah, sopan, sangat rendah hati, menolong orang lain, penyayang, itu kan sifat-sifat ilahi. Kita bukan menciptakan orang setengah dewa lagi, Pak, kita menciptakan orang mirip Tuhan sekarang. Kalau nggak dilakukan kita nggak mampu bersaing. Kita akan membentuk orang-orang yang datang dalam bentuk kotak-kotak tadi," pungkas Saut.

(idh/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads