Seperti dilansir Reuters, Senin (10/12/2018), sopir taksi berusia 57 tahun itu menuangkan cairan yang mudah terbakar ke dirinya sendiri dan kemudian membakar pakaian yang dikenakannya. Hal ini dilakukan sopir itu sambil duduk di dalam taksinya yang diparkir dekat gedung parlemen Korsel.
Identitas sopir taksi itu tidak disebut lebih lanjut oleh pihak kepolisian dan Departemen Pemadam Kebakaran Korsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui bahwa serikat sopir taksi setempat menggelar aksi di ibu kota Seoul untuk memprotes aplikasi carpool yang dicetuskan Kakao Mobility. Aplikasi itu dianggap oleh para sopir taksi setempat mengancam pekerjaan mereka.
Dalam pernyataannya pekan lalu, Kakao Mobility yang merupakan sayap layanan transportasi dari operator mobile messenger Kakao Corp, menyatakan pihaknya tetap menguji coba aplikasi carpool itu meski mendapat perlawanan dari serikat sopir taksi setempat.
Para sopir taksi meminta pemerintah Korsel untuk menolak izin bagi aplikasi carpool itu.
"Kita masih ada di tengah-tengah praktik tarik ulur melawan pemerintah untuk menghentikan layanan carpool," ucap seorang pejabat Asosiasi Taksi pada Konferensi Gabungan Nasional Korea.
Menanggapi insiden tragis itu, juru bicara Kakao Mobility menyatakan pihaknya menyampaikan simpati mendalam untuk keluarga sopir taksi yang tewas.
"Kami merasakan penyesalan dan kesedihan dan menyampaikan belasungkawa kami," ucap juru bicara itu tanpa memberikan komentar lebih lanjut.
Belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Korsel, terutama Kementerian Transportasi Korsel terkait insiden ini.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini