Selain menagih janji politik, mahasiswa juga mengkritisi fakta adanya prostitusi di kos-kosan akibat lemahnya pengawasan dan pembinaan dari aparat terkait. Karena hal itu mereka menuntut pemkot untuk segera memberlakukan Peraturan Daerah atau Perda tentang kos-kosan.
"PMII turun ke jalan untuk mengingatkan wali kota Sukabumi untuk penyelesaian janji politik 100 hari kerja, apabila tidak terwujud berarti kegagalan wali kota terpilih. Meskipun 100 hari kerja pasnya tanggal 29 bulan ini sudah sewajarnya kami selaku elemen mahasiswa mengingatkan mereka yang terpilih," kata Budiman, Ketua Umum PMII Cabang Kota Sukabumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagi rakyat atau bagi pergerakan PMII kami tidak butuh pencitraan, tetapi butuh bukti kongkret misalkan penyelesaian PKL di daerah Dago, faktanya tidak ada. PKL masih banyak, PKL di pasar Pelita katanya mau direlokasi ke daerah degung tapi tidak ada masih ngaret belum ada penataan dengan baik. Penataan pasar pelita belum berwujud, pembangunan pasar pelita belum maksimal masih banyak pedagang yang berdiam di tempat semula," bebernya.
Mahasiswa juga meminta pemberlakuan Perda soal kos-kosan, sejumlah fakta tentang prostitusi di kosan menyeruak dan memperburuk citra Kota Sukabumi yang menyertakan kalimat religius dalam visi dan misinya.
"Kita ingin penegakan Perda tentang PKL, Parkir dan kos-kosan. Visi - Misi Renyah yang merupakan singkatan dari Religius Nyaman dan Sejahtera tapi faktanya masih ditemukan daerah kos-kosan dijadikan tempat porstitusi, karena hal itu citra sukabumi turun," sesalnya.
Sayangnya, mahasiswa yang melakukan aksi dan meminta penjelasan langsung tidak berhasil bertemu dengan wali kota Sukabumi. Perwakilan yang ditunjuk oleh Pemkot Sukabumi ditolak mentah-mentah oleh mereka yang lebih memilih bergeser dan mengarahkan aksi ke Gedung DPRD Kota Sukabumi.
Menurut sejumlah pegawai Pemkot Sukabumi, Wali Kota Achmad Fahmi sedang berada di Batam sementara Wakilnya Andri Hamami sedang di Jakarta.
"Kami kecewa, apakah Walikota takut atau menghindar padahal kami hanya sekedar memberikan kritikan," tandas Budiman.
Aksi tersebut berjalan kondusif dengan pengawalan ketat petugas kepolisian dari Polres Sukabumi Kota. (sya/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini