Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan menjelaskan tujuan pembangunan JPM ini adalah menciptakan integrasi antarmoda transportasi di Stasiun Tanah Abang dan mengembalikan fungsi Jl Jatibaru Raya seperti semula, sebagai akses transportasi publik.
Seperti yang diketahui, hampir setiap pagi dan sore, penumpang stasiun kereta api yang berlalu lalang mencapai ratusan ribu orang sehingga terjadi kepadatan penumpang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui sebelumnya, PD Pembangunan Sarana Jaya telah memulai pengerjaan dan sosialisasi pembangunan JPM Tanah Abang sejak 3 Agustus 2018. Dengan waktu pengerjaan yang dibagi dalam dua shift kerja selama 24 jam, yakni pukul 04.00-19.00 WIB untuk shift siang, sedangkan untuk shift malam berlangsung pada pukul 19.00-04.00 WIB.
Lanjut Yoory, JPM Tanah Abang dibangun sepanjang Β± 386,4 meter dengan lebar 12,6 meter dan tinggi Β± 12 meter yang berada tepat di atas Jalan Jatibaru Raya. Lokasi tersebut bisa menampung hingga 446 pedagang, dengan biaya pembangunan sebesar Β± Rp 35,8 miliar.
Untuk diketahui, material kerangka pembangunan JPM Tanah Abang 80 persen dikerjakan dengan sistem knock-down. Artinya, rangka dan struktur baja dibuat terpisah dari lokasi pengerjaan. Pengerjaannya dilakukan di dua pabrik, yaitu PT Nikko Steel di Jalan Panongan No 3, Kec Panongan, Mekar Bakti, Tangerang, dan PT Spanbetondek Admara di Jalan Raya Serang, Kel. Bitung Raya, Cikupa, Tangerang. (ega/prf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini