"Rencana Bang Sandi memindahkan posko pemenangan bukan untuk menyerang Pak Jokowi. Kita punya konsep yang berbeda," ujar anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade saat dihubungi, Minggu (9/12/2018).
"Kalau PDIP kan menganggap ini penyerangan atau lu jual gue beli, kalau kita tidak," tegas Andre.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andre membeberkan sejumlah hal yang akan ditawarkan Prabowo-Sandi ketika bermarkas di Jateng. Namun tawaran itu, disebut Andre, juga berlaku bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Kita datang ke Jateng untuk menawarkan perubahan. Kita menawarkan bagaimana masyarakat Jawa Tengah dan seluruh Indonesia ekonominya meningkat. Intinya, yang kami tawarkan perbaikan ekonomi. Jadi kami beda konsep dengan PDIP. Kalau kami ini adalah upaya bersama-sama melakukan perubahan nasib bangsa, memperbaiki ekonomi dengan memindahkan posko ke Jateng. Harapan kami, Jateng dan seluruh Indonesia bisa ekonominya bangkit," tegas Andre.
Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi itu menyebut niat pasangan calon nomor 02 pada Pilpres 2019 sangat baik untuk kepentingan rakyat.
"Bagaimanapun, Pak Prabowo dan Bang Sandi maju jadi capres-cawapres untuk memperbaiki nasib bangsa," sebut dia.
Sebelumnya diberitakan, terkait rencana pemindahan markas Sandi, PDI Perjuangan yang dikenal 'menguasai' Jateng siap 'melayani' strategi baru dari kompetitornya itu. Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan DPP PDIP Eva Kusuma Sundari mengatakan pihaknya siap merespons balik serangan lawan. Menurutnya, pertahanan terbaik adalah dengan menyerang.
"Jika PS mindah ke Jateng, kita melayani. Ibaratnya, lu jual gue beli. Selain kita akan menggandakan pertahanan, kita akan merespons balik serangan lawan. Kita siap menyambut dan menyerang juga. Pertahanan terbaik kan dengan menyerang," ucap Eva.
Tonton juga ' Koalisi Partai yang Berseteru ':
(gbr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini