Polisi: Yigi Semula Aman, Tapi Jadi Zona Merah Karena Egianus

Polisi: Yigi Semula Aman, Tapi Jadi Zona Merah Karena Egianus

Audrey Santoso - detikNews
Kamis, 06 Des 2018 07:57 WIB
Kadiv Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal (Foto: Audrey Santoso/detikcom)
Jakarta - Polisi mengatakan lokasi penembakan sejumlah pekerja PT Istaka Karya di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua semula adalah daerah aman. Namun, semua berubah saat kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya datang.

"Daerah kejadian, Distrik Yigi, semula aman. Tapi kelompok Egianus Kogoya pindah ke sana," kata Kadiv Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Kamis (6/12/2018).


Iqbal menyebut Egianus dan kelompoknya pindah ke Yigi karena terdesak kejaran TNI-Polri dari Distrik Kenyam, Nduga. Sejak itu Distrik Yigi masuk dalam kategori zona merah dari sisi keamanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Kepindahan Egianus dan kelompoknya) karena dikejar pasukan TNI-Polri dari Kenyam, Kabupaten Nduga sehingga lokasi insiden penembakan adalah zona merah," ujar Iqbal.


Sebelumnya, terjadi penyanderaan terhadap pekerja PT Istaka Karya yang sedang mengerjakan proyek jembatan Trans Papua. Berdasarkan kesaksian korban selamat, JA, peristiwa itu terjadi pada Sabtu, 1 Desember 2018. Para pekerja, dalam kondisi tangan terikat, kemudian dieksekusi dengan tembakan pada keesokan paginya, Minggu (2/12).

Empat pekerja berhasil melarikan diri dan diselamatkan TNI di Pos TNI Mbua, Kabupaten Nduga, Papua. JA menerangkan, setahu dia, ada 19 rekan kerjanya yang tewas dalam peristiwa itu, sementara dua lainnya melarikan diri dan terpisah dari rombongan sehingga tak diketahui nasibnya saat ini.

Kemarin, Rabu (5/12), pasukan TNI-Polri menemukan 15 jasad di Puncak Kabo, Distrik Yigi, Papua. Pasukan tersebut juga menemukan seorang warga yang terkulai lemas di Pos TNI Mbua. (aud/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads