"Lewat Twitter, saya bisa melihat mood masyarakat, apa dia lagi marah-marah ke KPK atau lagi senang ke KPK. Karena saya juga mengikuti akun KPK," kata Laode di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (5/12/2018).
Hal itu disampaikan Laode dalam diskusi bertema 'Festival Media Digital Pemerintah' di acara peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Harkordia) 2018. Diskusi turut dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani hingga Gubernur DKI Anies Baswedan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, selaku pimpinan KPK, Laode tetap berhati-hati ketika ingin mengunggah konten di akun pribadinya. Sebab, menurutnya, setiap posting-nya itu bisa dijadikan berita oleh media-media konvensional.
"Tapi saya juga sangat hati-hati kalau nge-tweet. Karena setiap twit bisa jadi berita di media mainstream," katanya.
Laode kemudian bercerita soal peristiwa ketika diusir dari kursi VIP saat menonton pertandingan Asian Games 2018. Menurutnya kala itu, dia sudah membeli tiket tiga bulan sebelum Asian Games 2018 dimulai.
"Kebetulan saya sudah beli tiket Asian Games itu 3 bulan sebelumnya, untuk olahraga yang saya suka. Waktu itu saya nonton semifinal bulutangkis dengan tiket yang saya beli sendiri. Tiba-tiba petugas datang minta dikosongkan, saya tunjukkan tiket saya, katanya ini karena banyak VIP yang mau nonton," ungkapnya.
Laode pun kemudian mem-posting kekesalannya itu di akun Twitter pribadinya. Tak disangka, keluhan Laode di Twitter terkait hal itu menjadi berita besar di Indonesia.
"Itu bisa jadi berita besar, kita harus hati-hati. Saya sudah beli 3 bulan itu tapi diusir," tuturnya. (ibh/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini