"Mereka (WFD) mengajak dua hal sebenarnya. Pertama adalah melakukan peningkatan kapasitas kinerja parlemen. Dan kedua ingin belajar ke Indonesia tentang bagaimana mengelola transformasi demokrasi yang multidimensional secara damai," kata Rommy dalam keterangan tertulis.
Dari kunjungan ini, Rommy menyebut banyak negara kagum terhadap Indonesia. Hal itu karena Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia mampu menyesuaikan sistem demokrasi dengan budaya yang ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi mereka sangat kagum dengan Indonesia karena dalam kurun waktu 20 (tahun) ternyata mampu berubah dalam multidimensi ekonomi, demokrasi, otonomi daerah, dan berbagai regulasi," jelasnya.
Rommy pun menyambut baik banyaknya negara yang belajar demokrasi ke Indonesia. Bahkan negara besar di dunia pun tidak segan untuk belajar ke Indonesia. Ini menunjukkan bahwa demokrasi di Indonesia mempunyai nilai lebih dan memiliki kekhasan sendiri.
"Kita berikan ruang seluas-seluasnya kepada mereka untuk belajar. Kalau negara-negara dari luar Indonesia bahkan Inggris ingin belajar tentang bagaimana melakukan transformasi dengan damai yang mereka ingin tularkan tentunya kepada negara demokrasi lainnya, nah tentunya kita akan sangat terhormati," pungkasnya.