"Memang saya kira Papua itu harus ada sikap yang jelas dan tegas dari pemerintah, dari aparat keamanan kita," kata Zul kepada wartawan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (4/12/2018).
Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu menyebut penegakan hukum harus sesuai dengan koridor. Dia lalu berbicara tentang peristiwa di Surabaya, tapi tak menyebut secara pasti peristiwa apa yang dimaksud.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal sebelumnya menyatakan, pada Sabtu (30/12/2018) terjadi pembunuhan terhadap 31 pekerja proyek jembatan di jalur Trans Papua, tepatnya di Kali Yigi dan Kali Aurak, Kabupaten Nduga, Papua. Pekerja tersebut merupakan karyawan PT Istaka Karya.
Menurut Kamal, KKB Papua awalnya menembak 24 pekerja proyek. Sedangkan 8 pekerja proyek lainnya melarikan diri dan bersembunyi di rumah salah satu anggota DPRD setempat. Namun KKB mendatangi rumah tersebut dan menembak 7 orang pekerja. Satu orang berhasil melarikan diri dan belum diketahui nasibnya.
Polisi telah memetakan KKB yang melakukan pembunuhan tersebut. Kadiv Humas Mabes Polri Brigjen Mohammad Iqbal menyebut para korban diduga tewas diberondong.
"Tim sudah melakukan mapping, melakukan penyelidikan, tentunya dengan strategi taktis dan teknis yang sudah biasa dilakukan di situ. Sudah teridentifikasi beberapa kelompok, tinggal mengerucut apakah benar kelompok ini atau tidak," kata Iqbal kepada wartawan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (4/12).
Simak Juga 'Ada Penembakan di Trans Papua, Jokowi Menolak Gentar':
(gbr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini