Tanah longsor dan banjir terjadi pada Sabtu sore (1/12) akibat tingginya curah hujan yang terus melanda daerah ini dalam sepekan terakhir. Peristiwa ini mengakibatkan terputusnya sejumlah akses jalan utama di desa ini.
"Pemerintah kecamatan dan desa bersama warga telah bersawadaya untuk membersihkan material longsor yang terdiri atas lumpur, bebatuan, dan batang pohon," ujar Camat Binuang, Budhiaty Bestari, ketika dimintai konfirmasi detikcom, Senin (3/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Bupati: Aceh Barat Darurat Banjir |
Diakui Budhiaty, keterbatasan alat dan tenaga mengakibatkan upaya pembersihan material longsor ini berlangsung lama.
"Untuk saat ini jalan hanya dapat dilalui kendaraan roda dua, itu pun warga harus bergotong royong mengangkat kendaraan baru bisa tembus," ucap Budhiaty.
Banjir dan tanah longsor juga merusak tiga jembatan di desa ini serta melumpuhkan aktivitas belajar-mengajar di SD Negeri Padang Kula karena halaman dan beberapa gedungnya dipenuhi endapan lumpur.
Sementara itu, Kepala Desa Kaleok, Hajir, mengatakan sampai saat ini belum ada dampak kerusakan yang disebabkan oleh bencana tanah longsor dan banjir. Kendati demikian, pihaknya akan berupaya agar akses jalan yang terputus dapat segera dilalui.
"Peristiwa ini sudah kami laporkan kepada pimpinan dan dikomunikasikan dengan dinas terkait agar segera dibantu alat berat, untuk membersihkan material longsor " pungkas Hajir. (asp/asp)











































