Tentang Pilpres Armageddon, Mahfud Md: Nakut-nakutin Aja, Pak Amien

Tentang Pilpres Armageddon, Mahfud Md: Nakut-nakutin Aja, Pak Amien

Ristu Hanafi - detikNews
Sabtu, 01 Des 2018 20:44 WIB
Mahfud MD saat berada di KPK, Jakarta. Foto: Ari Saputra
Yogyakarta - Prof Mahfud Md tak sepakat dengan anggapan Amien Rais bahwa kontestasi Pilpres 2019 seperti Perang Baratayuda atau Armageddon. Menurut Mahfud, Pemilu tahun 1999 lebih panas jika dibandingkan suhu politik jelang Pilpres 2019.

"Menurut saya situasi politik yang paling panas itu tahun 1999, menjelang pemilihan presiden di MPR, itu jauh lebih panas daripada sekarang," kata Mahfud.

Hal ini disampaikan Mahfud kepada detikcom di sela acara Sarasehan Ikatan Alumni Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) di Hotel Grand Dafam Yogyakarta, Sabtu (1/12/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah Pemilu 1999, Mahfud menilai situasi politik saat Pemilu 2014 juga cukup panas. Sedangkan suhu politik jelang Pilpres 2019 ini, menurut Mahfud jauh lebih aman dibandingkan dua Pemilu 1999 dan 2014.


"2014 panas juga, tapi berakhir dengan baik. Yang sekarang menurut saya justru lebih aman, lebih aman," ujarnya.

Mahfud berpendapat pengandaian Amien Rais bahwa Pilpres 2019 seperti perang Baratayuda dan Armageddon, merupakan pembentukan opini.

"Nakut-nakuti saja menurut saya, menurut saya nakut-nakuti ajalah Pak Amien. Ya tidak apa-apa, dan tidak apa-apa orang bilang begitu kan untuk membentuk opini publik dalam rangka Pilpres, itu kan tidak dilarang juga, yang penting tidak memfitnah" sebutnya.


Pengandaian tersebut juga dinilai Mahfud sebagai prediksi Amien terhadap situasi, kondisi hingga hasil Pilpres 2019 mendatang. Mahfud pun membuat prediksi sebaliknya, yakni Pilpres 2019 bakal berjalan aman.

"Artinya membuat prediksi-prediksi saja. Saya bisa buat prediksi sebaliknya, ya besok jauh lebih aman," pungkas Mahfud. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads