Kata Mendagri Soal Isu Intervensi di Muktamar Pemuda Muhammadiyah

Kata Mendagri Soal Isu Intervensi di Muktamar Pemuda Muhammadiyah

Pradito Rida Pertana - detikNews
Sabtu, 01 Des 2018 17:46 WIB
Mendagri Tjahjo Kumolo di Yogyakarta. Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom
Yogyakarta - Isu intervensi pemerintah dalam pemilihan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah dibantah Menteri dalam Negeri (Mendagri) RI, Tjahjo Kumolo. Bahkan, ia menyebut pemerintah tidak pernah mencampuri urusan suatu Ormas.

"Nggak ada (Intervensi ke Ormas), nggak ada, itu urusan internal (Muhammadiyah). Nggak ada satupun (dari) Pemerintah ikut campur di Ormas," katam Tjahjo.

Hal ini disampaikan Tjahjo saat ditemui usai menghadiri acara di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri (PPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Baciro, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Sabtu (1/12/1/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diungkapkan pula oleh Tjahjo, bahwa pemerintah memiliki mekanisme khusus apabila penegak hukum menangkap atau memproses anggota Ormas atau Partai Politik (Politik). Karena itu, pihaknya mengharapkan tidak ada yang mengaitkan peran pemerintah dalam mengintervensi sebuah Ormas.


"Soal ada anggota Ormas atau Partai Politik bermasalah dengan Polisi dan Kejaksaan sekarang sudah nggak berani lho (mengintervensi). Penegak hukum seperti KPK sendiri kalau OTT sudah ada mekanisme khusus. Jadi jangan terus menyalahkan, kita fair dan terbuka bisa dilihat media dan oleh masyarakat," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa Pemilihan Ketua Pemuda Muhammadiyah ternyata lebih dinamis ketimbang yang tampak di permukaan. Dinamika detik-detik terakhir menjelang pemilihan sangat panas, bahkan tokoh senior yang juga eks Ketum PP Muhammadiyah, Amien Rais, juga berada di belakang salah satu calon.


Amien berkisah ada lima orang Pemuda Muhammadiyah yang menemuinya. Mereka mengaku baru dipanggil Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nasir.

"Diundang oleh Pak Haedar Nashir dan satunya Pak Abdul Mukti, 'Eh tolong kamu jangan maju, pilih saja Sunanto.' Menurut saya, ini adalah sebuah peristiwa yang luar biasa," ungkap Amien Rais .

"Ada pesanan kekuatan yang betul-betul berbahaya buat Islam lewat ketum dan sekjen Muhammadiyah meminta kadernya itu suruh mundur," lanjut Amien.

Amien mengaku tidak rela Muhammadiyah yang sedemikian hebat kemudian bermain-main politik. Dia mendorong Muhammadiyah mengetuk pintu langit bukan istana. Amien juga menyinggung tokoh yang bertemu dengan Jokowi setelah itu memberikan pernyataan seperti Jubir presiden.


"Dan kalau sering datang ke istana kemudian pulangnya lebih memble," kata Amien.

Ia menyebut Ahmad Fanani lebih baik dari segi agama dan pemahaman ekonomi daripada kandidat lain. Amien menutup pembicaraan dengan mendoakan Pemuda Muhammadiyah segera tegak lagi.

"Mudah-mudahan Pemuda Muhammadiyah berdiri tegak, boleh guncang, boleh sebentar, tapi kemudian tegak lagi dan mudah-mudahan 17 April malam hari kita syukuran besar," pungkasnya.


(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads