"Saya kira itu bagian dari kelanjutan komitmen Pak Yusril untuk memberikan masukan-masukan terkait dengan persoalan hukum yang kerap kali dihadapi oleh Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf dalam Pilpres 2019. Artinya, dukungan Pak Yusril, baik dukungan politik dan profesionalitasnya sebagai pengacara, bukan isapan jempol," kata juru bicara Tim Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily, saat berbincang dengan detikcom, Jumat (30/11/2018).
Pertemuan Jokowi dengan Yusril Ihza berlangsung pada Jumat (30/11) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Dalam pertemuan itu, Jokowi dan Yusril melaksanakan salat Jumat bersama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keduanya juga melakukan pertemuan tertutup. Seusai pertemuan, Jokowi mengatakan ada sejumlah agenda yang dibahas, khususnya soal ketatanegaraan.
Yusril juga menegaskan bahwa dia tidak pernah berseberangan dengan pemerintah. Selama ini yang dia lakukan adalah kritik untuk membangun pemerintah.
"Dan isyarat dari pertemuan itu menunjukkan bahwa memang Pak Jokowi dan Pak Yusril akan memberikan dukungan yang bukan sekadar profesionalitas. Saya kira sinyal politik itu sangat kuat," kata Ace, yang juga merupakan Ketua DPP Partai Golkar.
Jika PBB benar memberikan dukungan, Ace mengatakan hal itu akan sangat menguatkan posisi Jokowi-KH Ma'ruf Amin, terutama di kalangan suara Islam.
"Hal ini menegaskan bahwa memang Pak Jokowi semakin kuat kedekatannya dengan aktivis muslim seperti Pak Yusril. Kan selama ini kelompok yang selalu mendengungkan ijtimak ulama salah satunya kan Pak Yusril. Tentu dengan kesediaan Pak Yusril sebagai lawyer untuk Pak Jokowi dan KH Ma'ruf menunjukkan bahwa pihak yang selama ini mendengungkan ijtimak ulama pecah juga," katanya.
Saksikan juga video ' Blak-blakan Yusril Ihza: Dulu Prabowo Kini Jokowi ':
(jor/yld)