"Sadar (saat melakukan pembunuhan). Setelahnya, tuh, sampai saya evakuasi korban ke tong, itu saya sambil nangis," ucap Nurhadi sambil mulai menangis dalam wawancara eksklusif dengan detikcom, Kamis (29/11/2018).
Nurhadi mengulangi penjelasan dirinya menyesal dan menangisi kematian Dufi di tangannya. "Saya sambil nangis ngelakuinnya, evakuasinya kan saya sambil nangis. Saya nyesal," lirih Nurhadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nurhadi saat ini merasa dibayang-bayangi adegan dirinya membunuh Dufi dan sosok Dufi saat masih hidup. Tidur pun, imbuh Nurhadi, tak nyenyak lagi.
"Sama sekali nggak tenang tidur. Setelah itu, kurang-lebih satu minggu saya selalu bermimpi. Tapi setelah satu minggu tersebut, saya sudah tidak bermimpi lagi. Tapi setiap saya mau tidur atau setiap saya bengong atau melamun, itu suka terbayang wajah dia (Dufi). Wajah dia yang di foto semasa hidup. Itu yang selalu terbayang," kata Nurhadi.
Nurhadi menceritakan bayang-bayang peristiwa pembunuhan Dufi pun menghantuinya ketika sedang melamun.
"Mimpi saat saya melakukan (pembunuhan). Seperti terekam lagi begitu, seperti ditayangkan lagi (di pikiran) begitu. Mungkin itu suatu peringatan buat saya, 'Ini lo kesalahanmu'," papar Nurhadi. (aud/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini